Surarta, 17 September 2024, INFOBANYUMAS.COM, - Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) mengadakan kegiatan Uji Keterbacaan dan Finalisasi Pengembangan Modul Pelatihan (PMP) dan Modul Ajar PKB pada tanggal 17 sampai dengan 20 September 2024. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Solia Zigna Kampung Batik di Surakarta dengan peserta perwakilan dari beberapa Kabupaten di Jawa Tengah.
Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk uji keterbacaan dan finalisasi pengembangan model dan modul ajar PKB. Adapun sasaran dari kegiatan tersebut adalah penanggungjawab, narasumber, pengajar diklat, peserta, dan panitia kegiatan.
Kegiatan dibagi menjadi dua sesi yaitu uji keterbacaan model pelatihan dan modul ajar PKB serta finalisasi pengembangan model pelatihan dan modul ajar PKB.
Peserta uji keterbacaan dan finalisasi pengembangan model pelatihan dan modul ajar PKB berjumlah 120 peserta dengan rincian 60 penulis, dan 60 peserta uji keterbacaan dari unsur Kepala Sekolah dan Guru dari 12 Kabupaten di Jawa Tengah.
Banyumas mengirimkan lima orang perwakilannya dari unsur guru yaitu Tuti Susanti (SDN 2 Binangun), Toifatus Sangadah (SDN 4 Kranji), Suripto (SDN 1 Dermaji), Meliya Faradisa (SDN 1 Semedo), Pravita Galuh Sekar Arum (SDN 1 Wangon). Kelima guru dari Banyumas tersebut mengikuti kegiatan kelas uji keterbacaan model kepelatihan dan modul ajar selama 3 hari dari tanggal 17 sampai dengan 19 September 2024.
Dalam kegiatan yang diikuti lima wakil Banyumas tersebut, guru dan kepala sekolah yang berperan sebagai reviewer bertugas mereview buku model pelatihan dan modul ajar PKB. Selanjutnya hasil review tersebut didiskusikan bersama dengan penulis langsung.
Meliya Faradisa salah satu peserta uji keterbacaan model dan modul ajar dari Banyumas mengungkapkan bahwa dia merasa senang sudah dilibatkan dalam kegiatan. Banyak hal baru yang didapatkan dari kegiatan ini.
"Saya merasa senang menjadi perwakilan Kabupaten Banyumas dalam kegiatan ini. Selain menambah pengalaman, tentunya banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan dari kegiatan sebagai reviewer modul ajar ini," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan penulis modul merupakan suatu pengalaman yang mengesankan.
Harapan dari kegiatan uji keterbacaan adalah adanya masukan berupa review dari para reviewer baik guru maupun kepala sekolah. Dan hasil review tersebut didiskusikan dan ditindaklanjuti oleh penulis demi kesempurnaan model dan modul ajar yang dirancang. Sehingga pada saatnya nanti diterbitkan dan digunakan di lapangan, model dan modul ajar yang disusun tersebut benar-benar relevan. (Suripto/yk)
Posting Komentar