Festival Kambing : Etawa, Peranakan, hingga Jawa Randu Berebut Gelar Juara!




PARUNGKAMAL, INFO BANYUMAS || lapangan Desa Ciaur, Kecamatan Lumbir.  Bukan konser musik atau pertandingan olahraga, melainkan Festival Kambing Kecamatan Lumbir 2025 yang menyita perhatian.  Berbagai jenis kambing, dari yang berpostur gagah hingga yang berbulu halus,  beradu pesona dalam perhelatan tahunan ini.  Sukses besar!

 

Festival Kambing Lumbir 2025 bukan sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi ajang promosi potensi peternakan kambing di Kecamatan Lumbir.  Acara ini melibatkan kelompok tani ternak se-Kecamatan Lumbir,  menunjukkan semangat kebersamaan dan gotong royong dalam memajukan sektor peternakan.

 

Camat Lumbir, Susanti Tri Pamuji, S.STP, M.Si.,  mengatakan bahwa festival ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan sektor peternakan kambing.  


"Kami ingin mengangkat potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan para peternak," ujarnya.  


Ia juga berharap festival ini dapat menjadi daya tarik wisata baru bagi Kecamatan Lumbir.

 

Kepala Desa Canduk, Sudarto,  salah satu kepala desa yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan festival,  mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme para peserta dan pengunjung.  


"Festival ini menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi di masyarakat kami," katanya.  Ia juga berharap festival ini dapat memotivasi para peternak untuk terus meningkatkan kualitas ternak mereka.

 



Suwatno,  salah satu peserta lomba,  menunjukkan kambing jenis Peranakan Etawa miliknya yang gagah perkasa.  


"Saya sudah mempersiapkan kambing ini selama berbulan-bulan," katanya.  


"Semoga kambing saya bisa meraih juara dan mengharumkan nama Desa saya," tambahnya dengan penuh harap.

 

Lomba kambing di Festival Lumbir 2025  menampilkan berbagai jenis kambing unggulan,  antara lain Etawa,  Peranakan Etawa,  Jawa Randu, dan Jawa.  Setiap jenis kambing memiliki kriteria penilaian yang berbeda,  mempertimbangkan bobot,  postur tubuh,  kualitas bulu, dan kesehatan ternak.

 

Kambing Etawa,  dengan ciri khas tanduknya yang melingkar dan tubuhnya yang besar, menjadi salah satu primadona dalam perlombaan.  Kambing jenis ini dikenal karena kualitas susunya yang tinggi.

 

Peranakan Etawa,  hasil persilangan antara kambing Etawa dan kambing lokal,  juga banyak diminati.  Jenis ini menggabungkan keunggulan dari kedua induknya,  yaitu ukuran tubuh yang besar dan daya adaptasi yang baik.

 

Kambing Jawa Randu,  dengan bulu yang lebat dan halus,  juga menjadi daya tarik tersendiri.  Jenis ini dikenal karena keindahan bulunya dan ketahanan terhadap penyakit.

 

Kambing Jawa,  jenis kambing lokal asli Indonesia,  juga turut meramaikan perlombaan.  Jenis ini dikenal karena daya adaptasinya yang tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan.

 

Penilaian kambing dilakukan oleh tim juri yang berpengalaman di bidang peternakan.  Mereka memperhatikan berbagai aspek,  mulai dari kesehatan,  postur tubuh,  kualitas bulu, hingga kebersihan kambing.

 

Para peserta lomba tampak antusias mempersiapkan kambing-kambing terbaik mereka.  Mereka merawat dan melatih kambing-kambing tersebut agar tampil prima dalam perlombaan.

 

Selain perlombaan,  festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan pendukung,  seperti pameran produk olahan kambing,  demo masak,  dan penampilan kesenian tradisional.

 

Pameran produk olahan kambing menampilkan berbagai macam produk,  mulai salah satunya adalah susu kambing, Para pengunjung dapat mencicipi dan membeli produk-produk tersebut.

 

Penampilan kesenian tradisional menambah semarak acara.  Para pengunjung dapat menikmati hiburan sambil menikmati berbagai hidangan yang tersedia.

 

Festival Kambing Lumbir 2025 diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang dapat meningkatkan perekonomian dan pariwisata di Kecamatan Lumbir.  Semoga festival ini dapat terus berlanjut dan semakin berkembang di tahun-tahun mendatang (Eko Yuliansor)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama