BANYUMAS, INFO BANYUMAS ǁ PGRI Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengadakan kegiatan sosialisasi program Pascasarjana. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Guru Anggota PGRI jenjang SD, SMP, SMA/SMK dari masing-masing jenjang pendidikan dari 27 PGRI Cabang se- Kabupaten Banyumas. Bertempat di Gedung Guru Kabupaten Banyumas, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai program studi lanjutan yang tersedia bagi para pendidik, (28/02/2025).
Ketua PGRI Kabupaten Banyumas, Sarno, S.Pd., S.H., M.Si., dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
"Mari kita niatkan hari ini untuk mencari ilmu dan keberkahan dari Allah. Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Pascasarjana UMP atas kerja sama yang luar biasa ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Sarno menjelaskan bahwa kerja sama antara PGRI Kabupaten Banyumas dan UMP telah memberikan banyak manfaat bagi para guru, salah satunya adalah fasilitas khusus berupa potongan biaya pendidikan.
"Banyak anggota PGRI yang telah menikmati diskon biaya kuliah di UMP. Kuliah itu sebuah kenikmatan yang harus kita syukuri," tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, tim Pascasarjana UMP diperkenalkan langsung oleh Direktur Pascasarjana, Dr. Kuntoro, M.Hum. Ia menjelaskan bahwa UMP menawarkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang dapat mempersingkat masa studi bagi guru-guru yang telah memiliki pengalaman mengajar.
"Program RPL ini menghargai posisi Bapak Ibu Guru di sekolah, di mana pengalaman mengajar bisa dikonversi menjadi satuan kredit semester (SKS). Dengan demikian, waktu kuliah bisa lebih singkat," terangnya.
Selain itu, UMP juga menyediakan berbagai program beasiswa, baik untuk anggota PGRI, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), maupun alumni UMP.
"Kami ingin memastikan bahwa akses pendidikan tinggi tetap terbuka lebar bagi para pendidik yang ingin meningkatkan kompetensinya," kata Kuntoro.
Wakil Direktur Pascasarjana UMP, Prof. Ahmad, menegaskan bahwa program RPL di UMP telah memiliki izin resmi. Ia juga menjelaskan bahwa program ini merupakan pengembangan dari sistem portofolio dan Pendidikan Profesi Guru (PSKGJ) yang sebelumnya sudah diterapkan.
"Dalam program ini, calon mahasiswa akan diminta mengumpulkan dokumen pendukung yang nantinya akan dikonversi menjadi SKS," ungkapnya.
Mengenai mekanisme pembayaran dan biaya kuliah, Prof. Ahmad menambahkan bahwa setiap program studi memiliki kebijakan masing-masing.
"Detail pembiayaan akan dijelaskan oleh ketua program studi di setiap jurusan yang ada di Pascasarjana UMP," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Subuh Anggoro, salah satu perwakilan dari tim penerimaan mahasiswa baru UMP, memberikan informasi terkait sistem pendaftaran mahasiswa Pascasarjana. Ia menjelaskan bahwa seluruh proses penerimaan mahasiswa dapat dilakukan melalui situs resmi UMP.
"Di website penerimaan mahasiswa baru UMP, tersedia mekanisme pendaftaran reguler maupun beasiswa. Ini memudahkan calon mahasiswa dalam mendapatkan informasi secara lengkap," jelasnya.
Subuh Anggoro juga menyoroti dasar hukum terbaru terkait program RPL, yakni Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 41 Tahun 2021.
"Peraturan ini menjadi acuan dalam penyelenggaraan program RPL di seluruh perguruan tinggi, termasuk di UMP," tambahnya.
Para peserta tampak antusias mengikuti sosialisasi ini. Banyak dari mereka yang bertanya mengenai proses seleksi beasiswa dan persyaratan konversi SKS melalui program RPL. Salah satu peserta, David Velianto, seorang guru SD dari Kecamatan Lumbir, mengungkapkan ketertarikannya untuk melanjutkan studi melalui program ini.
"Program RPL ini sangat menarik bagi kami para guru. Jika pengalaman mengajar bisa diakui sebagai SKS, tentu ini sangat membantu," ujarnya.
Tak hanya informasi akademik, peserta juga diberikan kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan tim Pascasarjana UMP. Beberapa guru menyampaikan pertanyaan terkait jadwal kuliah dan sistem pembelajaran.
"UMP menerapkan sistem pembelajaran 70% online dan 30% tatap muka. Ini memungkinkan guru tetap bisa menjalankan tugasnya di sekolah tanpa terganggu oleh perkuliahan," jelas Kuntoro.
Selain konsultasi akademik, sosialisasi ini juga menjadi ajang bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dalam dunia pendidikan. Mereka saling bertukar informasi mengenai tantangan dan peluang dalam menempuh pendidikan Pascasarjana.
Di penghujung acara, Ketua PGRI Banyumas, Sarno, kembali mengingatkan pentingnya pendidikan bagi para guru.
"Melanjutkan studi adalah investasi untuk masa depan. Dengan ilmu yang lebih luas, kita bisa memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kita," pesannya.
Acara sosialisasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat para guru di Banyumas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan adanya fasilitas khusus bagi anggota PGRI serta berbagai pilihan beasiswa, peluang bagi para guru untuk mengembangkan kompetensi akademiknya semakin terbuka lebar. (Kontributor: Suripto)
Posting Komentar