Bappenas Luncurkan "Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045" untuk Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045



INFO BANYUMAS - Pada minggu kedua bulan Oktober tahun lalu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas resmi meluncurkan "Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045". Dokumen strategis ini, sebagai bagian dari implementasi Visi Indonesia Emas 2045, menjadi panduan utama dalam merumuskan arah kebijakan pendidikan nasional selama dua dekade ke depan. Tujuan utamanya adalah memastikan semua pemangku kepentingan pendidikan dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya secara efektif dan kolaboratif.

 

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami, menekankan bahwa Peta Jalan Pendidikan ini menjadi instrumen penting untuk mengintegrasikan kebijakan pendidikan dari tingkat pusat hingga daerah. Dengan kolaborasi yang optimal, Bappenas berharap dapat menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.

 

Menurut Amich Alhumami, "Percepatan wajib belajar 13 tahun, yang mencakup pendidikan prasekolah selama satu tahun dan pendidikan dasar serta menengah selama 12 tahun, menjadi salah satu arah kebijakan utama dalam Peta Jalan Pendidikan. Fondasi kuat sejak usia dini dianggap krusial untuk membentuk generasi yang siap menghadapi masa depan."

 

Amich Alhumami juga menyoroti pentingnya perluasan dan peningkatan kualitas layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai prioritas utama. Menurutnya, fase prasekolah memiliki peran penting dalam menentukan kesiapan anak-anak dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

 

Terkait dengan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, Amich menambahkan bahwa infrastruktur yang memadai sangat berperan dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik. "Kualitas lingkungan belajar akan memengaruhi kualitas pendidikan yang diterima oleh anak-anak," ujarnya.

 

Selain itu, penyaluran bantuan pendidikan seperti Program Indonesia Pintar juga menjadi fokus utama untuk memastikan akses pendidikan yang merata. Bantuan tersebut diarahkan secara tepat sasaran agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tidak terputus dari kesempatan belajar.

 

Amich menegaskan, "Permasalahan Anak Tidak Sekolah (ATS) menjadi prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan. Strategi pencegahan dan penanganan ATS akan diperkuat melalui kerjasama antara pemerintah, daerah, dan komunitas pendidikan lokal untuk mencari solusi yang efektif."

 

Revitalisasi pendidikan nonformal juga mendapat sorotan dalam kebijakan pendidikan. Amich menekankan pentingnya pengembangan pendidikan nonformal sebagai jalur alternatif untuk meningkatkan keterampilan dan literasi masyarakat, tidak hanya fokus pada pendidikan formal.

 

"Upaya percepatan penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas menjadi kunci keberhasilan implementasi wajib belajar 13 tahun," ungkap Amich. Rekrutmen, pelatihan, dan insentif untuk guru akan terus diperbaiki demi meningkatkan standar pendidikan.

 

Dalam rangka menjaga mutu layanan pendidikan, kerangka penjaminan mutu akan diterapkan secara sistematis. Amich menekankan pentingnya menjaga dan mengawasi mutu pendidikan sebagai tolok ukur utama dalam mengevaluasi keberhasilan sistem pendidikan.

 

Amich berharap, dengan diluncurkannya Peta Jalan Pendidikan 2025-2045, semua pihak terlibat mulai dari pemerintah daerah, sekolah, pendidik, hingga orang tua dapat bekerja sama membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman. "Kolaborasi dan sinergi antarstakeholder menjadi kunci keberhasilan implementasi peta jalan ini," tambahnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama