PURWOKERTO, INFO BANYUMAS
– Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) jenjang Sekolah Dasar
(SD) tingkat Kabupaten Banyumas resmi dibuka hari ini oleh Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs. H. Joko Wiyono, M.Si. Pembukaan berlangsung
di Gedung Gurinda Sarwa Mandala (GSM), Komplek Dinas Pendidikan Kabupaten
Banyumas.
Acara ini menjadi ajang
tahunan yang ditunggu-tunggu, khususnya bagi siswa SD yang memiliki minat dan
bakat di bidang seni dan sastra. FLS3N digelar sebagai upaya untuk memberikan
ruang ekspresi, mengasah kreativitas, serta mengembangkan potensi seni anak-anak
sejak usia dini.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan menegaskan bahwa FLS3N bukan sekadar perlombaan, melainkan sarana pembinaan dan penguatan karakter generasi muda melalui seni dan budaya yang berakar pada kearifan lokal.
“FLS3N bagi siswa SD adalah sebagai wahana untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan menyalurkan bakat seni yang mereka miliki. Melalui ajang ini bisa menghidupkan talenta muda untuk kemajuan pendidikan Indonesia”, ujar Bapak Joko Wiyono.
Tahun ini, FLS3N jenjang
SD di Banyumas berlangsung selama 2 hari yang berlokasi di Komplek
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas dan mempertandingkan tujuh cabang lomba,
yaitu gambar ekspresi, menyanyi solo, kriya, pantomim, tari, mendongeng, dan
menulis cerita. Setiap cabang memiliki karakteristik tersendiri yang mendorong
peserta mengeksplorasi imajinasi dan keterampilan teknis.
Peserta berasal dari
berbagai kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas, yang sebelumnya
telah melewati seleksi di tingkat kecamatan masing-masing. Mereka merupakan
perwakilan terbaik dari sekolah-sekolah dasar yang memiliki komitmen dalam
pengembangan seni budaya.
Salah satu guru
pendamping, dari SD di Kecamatan Lumbir, menyampaikan apresiasinya atas
pelaksanaan FLS3N tahun ini. Ia menyebut kegiatan tersebut memberi semangat
baru bagi siswa untuk terus berkarya.
“Siswa kami sangat
antusias mengikuti FLS3N. Ini bukan hanya lomba, tapi juga pengalaman berharga
untuk bertemu teman-teman dari sekolah lain dan belajar dari mereka,” katanya.
Senada dengan itu, salah seorang
peserta lomba menulis cerita, merasa senang bisa ambil bagian dalam festival
ini. Ia mengaku senang karena tulisannya pada seleksi di tingkat kecamatan bisa
membawanya ikut serta di tingkat kabupaten.
“Saya suka membaca dan menulis
sejak kelas tiga. Semoga cerita saya bisa menang dan dibacakan di depan
teman-teman,” ucapnya dengan penuh semangat.
Panitia berharap FLS3N
dapat menjadi pijakan awal untuk menyiapkan generasi muda yang unggul dalam
bidang seni, sekaligus membentuk karakter siswa yang berbudaya, kreatif, dan
cinta tanah air.
Dengan semangat “Seni
untuk Pendidikan, Sastra untuk Peradaban”, kegiatan FLS3N di Banyumas
diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menumbuhkan bakat anak-anak
sejak dini.
Kontributor: Eko Adi P
Posting Komentar