BIAS 2025 di SDN 4 Cingebul: Langkah Bersama Menjaga Kekebalan Anak Sekolah

Cingebul - Info Banyumas. SD Negeri 4 Cingebul pada Rabu, 5 November 2025, menjadi tempat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang menyasar siswa kelas 1, 2, dan 5. Kegiatan ini dilakukan oleh tim kesehatan dari Puskesmas Lumbir bersama pihak sekolah untuk memastikan kesehatan anak tetap terjaga melalui imunisasi ulangan.


Pelaksanaan BIAS di sekolah dasar dipilih karena hampir seluruh anak usia 7–12 tahun bersekolah di SD, sehingga kegiatan imunisasi dapat menjangkau sasaran secara luas, efisien, dan merata. Pada usia ini, daya tahan tubuh hasil imunisasi masa bayi mulai menurun sehingga perlu diberikan imunisasi tambahan agar anak tetap terlindungi.


“Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) ini sangat penting untuk menjaga kesehatan anak-anak kita. Melalui imunisasi, kita memberikan perlindungan terhadap penyakit berbahaya seperti campak, difteri, dan tetanus,” ujar Ririn Setiawati, bidan desa yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.


Ririn menambahkan bahwa anak yang sehat akan tumbuh dan belajar dengan lebih optimal. Oleh karena itu, pelaksanaan imunisasi tidak hanya berfungsi sebagai pencegahan penyakit tetapi juga menjadi investasi jangka panjang terhadap kualitas generasi.


“Anak-anak yang sehat tentu bisa belajar dengan lebih baik dan tumbuh menjadi generasi yang kuat. Kami juga mengajak para orang tua untuk mendukung kegiatan ini, karena imunisasi adalah bentuk kasih sayang dan perlindungan kita terhadap masa depan anak-anak,” lanjutnya.


Kegiatan imunisasi berlangsung dengan pendampingan penuh dari guru dan tenaga kesehatan untuk menciptakan suasana nyaman bagi para siswa. Persiapan teknis dan prosedur kesehatan juga dilakukan secara teliti agar imunisasi berjalan aman dan lancar.


Perwakilan Puskesmas Lumbir, Eka Widiastuti, menyampaikan bahwa BIAS merupakan program rutin yang bertujuan menjaga keberlanjutan kekebalan tubuh anak sekolah. Ia menegaskan pentingnya imunisasi sebagai pencegahan penyakit yang dapat menular dengan cepat.


Para siswa terlihat beragam dalam menyikapi proses imunisasi. Ada yang tampak antusias, ada pula yang terlihat tegang. Namun situasi tetap terkendali berkat pendekatan persuasif dari guru dan tenaga kesehatan yang menenangkan anak-anak sebelum penyuntikan dilakukan.


“Kami memberi waktu dan penjelasan agar anak-anak tidak takut. Pada akhirnya mereka dapat mengikuti proses imunisasi dengan baik,” ungkap salah satu guru pendamping di kelas.


Pihak sekolah memastikan kegiatan ini berjalan dengan dukungan penuh dari semua unsur, mulai dari guru, tenaga kesehatan, hingga dukungan orang tua yang memberikan izin dan dorongan kepada anak-anak mereka.


“Kami berkomitmen mendukung program kesehatan nasional ini. Kesehatan anak-anak adalah prioritas kami, dan imunisasi ini merupakan bagian penting untuk menjaga mereka tetap sehat dan siap belajar,” ujar salah satu perwakilan pihak sekolah.


Setelah proses penyuntikan, anak-anak diarahkan untuk beristirahat sejenak sebelum kembali mengikuti pembelajaran seperti biasa. Semua proses pendataan dan dokumentasi dilakukan secara tertib sesuai prosedur.


“Mantapp,” ujar Puji Purnomo, Guru UKS SDN 4 Cingebul, sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dan suksesnya pelaksanaan kegiatan BIAS di sekolah tersebut.


Kontributor: Ade Saputro


Post a Comment

أحدث أقدم