Dalam kegiatan tersebut, para guru mendapat pendalaman materi mengenai konsep pembelajaran mendalam yang menekankan pada pemahaman konsep, pemanfaatan teknologi, serta integrasi AI dalam pembelajaran dasar.
“Kita harus merubah mindset bahwa guru adalah profesi sampingan. Kita harus bangga menjadi seorang guru dan mencintai profesi ini,” tegas Joko Wiyono, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, dalam sambutannya.
Bapak Kadin menambahkan bahwa pembelajaran mendalam bukan sekadar menerapkan metode baru, melainkan mengubah cara pandang guru dalam menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik.
“Pembelajaran mendalam dimaknai sebagai kurikulum yang diberikan kepada anak dengan menyesuaikan perkembangan zaman,” ujarnya menegaskan.
Koordinator Korwilcam Dindik Pekuncen, Akhmad Sukaryanto, S.Pd., M.Pd, turut memberikan arahan kepada para peserta agar memanfaatkan sarana yang ada, termasuk perangkat Interactive Flat Panel (IFP), secara maksimal dalam menunjang proses pembelajaran digital.
“Gunakan media dan teknologi, termasuk AI, sebagai sarana inovatif agar pembelajaran menjadi menarik, menantang, dan berkesan bagi siswa,” katanya. “Namun ingat, jangan jadikan AI sebagai sumber belajar utama, melainkan hanya sebatas referensi pendukung.”
Sementara itu, Ketua KKKS Widya Sarkara Korwilcam Dindik Pekuncen, Aminudin, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pengimbasan atau diseminasi dari para kepala sekolah dan guru peserta Bimtek In-On-In Pembelajaran Mendalam, Coding, dan KA yang sebelumnya diikuti melalui program Bos Kinerja.
“Pelaksanaan Bimtek dilakukan selama enam hari, tiga hari untuk kelas awal dan tiga hari untuk kelas tinggi,” ungkapnya. “Kami berharap para peserta mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat, berbagi praktik baik, dan langsung menerapkan hasilnya di sekolah masing-masing.”
Dalam sesi refleksi, Karsidi, M.Pd., sebagai narasumber pendamping, menegaskan bahwa pembelajaran mendalam bukan kurikulum baru, melainkan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan pemahaman konsep mendalam dan relevan bagi siswa.
“Deep learning adalah filosofi belajar yang bertujuan menciptakan suasana berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, bukan sekadar menghafal informasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Karsidi mengajak peserta Bimtek untuk berkolaborasi dan berlatih merancang strategi penerapan pembelajaran mendalam serta pengenalan coding yang sesuai dengan karakteristik anak usia dasar.
“Bapak Ibu akan berkolaborasi untuk merumuskan dan mempraktikkan teknik implementasi PM dan Coding. Selamat berbimtek, semoga mendapatkan pengalaman baru dalam mengelola pembelajaran yang bermakna,” tutupnya penuh semangat.
Kontributor: Afri Aini Mahmudah


إرسال تعليق