Bimtek ini menghadirkan materi mengenai pembelajaran mendalam, koding, hingga penerapan kecerdasan artifisial (AI) dalam konteks pendidikan dasar. Peserta dibimbing untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mempraktikkannya secara langsung dalam bentuk simulasi dan rancangan pembelajaran.
“Saya senang dan semangat dalam mengikuti kegiatan ini, karena bimtek ini bisa menambah pengetahuan serta mempererat persaudaraan dengan guru-guru lain. Materinya menarik sekali, terutama kegiatan koding,” ujar Sumyati, S.Pd.
Pendekatan pembelajaran mendalam yang dikenalkan dalam bimtek diharapkan membantu guru menciptakan proses belajar yang menstimulasi kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Guru didorong menjadi fasilitator yang mampu membangun lingkungan belajar aktif dan kolaboratif.
Tri Saputra, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan bimtek ini sangat menginspirasi karena penyampaian materi dilakukan melalui praktik langsung, bukan sekadar teori. Menurutnya, pengalaman ini memberikan pemahaman baru terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
“Materinya tidak cuma teori di atas kertas, tapi langsung praktik, terutama di bagian coding dan implementasi AI-nya. Rasanya seperti mendapat kunci rahasia memahami teknologi masa depan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis teknologi memerlukan dukungan sarana prasarana yang memadai, sehingga sekolah diharapkan mampu memberikan fasilitas pendukung untuk keberlanjutan pembelajaran.
“Saya berharap ada dukungan dari pimpinan terkait ketersediaan perangkat dan akses internet agar ilmu yang kami dapat bisa benar-benar diterapkan dan disebarkan ke rekan guru maupun siswa,” tambahnya.
“Sangat menyenangkan selama bimtek, dengan pembelajaran mendalam dapat menciptakan arsitek masa depan. Bimtek ini adalah kunci untuk membuka gerbang inovasi di dalam kelas kami,” tutur Siti Nurngaeni, S.Pd.
Ia menegaskan bahwa pembelajaran digital dan koding merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era kecerdasan artifisial. Guru harus membangun keberanian untuk bergerak dari cara lama menuju pembelajaran inovatif.
“Dari papan tulis konvensional menuju algoritma pendidikan: kami para guru siap menjadi fasilitator di era kecerdasan artifisial. Belajar koding adalah seni baru bagi kami dalam membentuk generasi emas,” lanjutnya.
Bimtek ini juga menjadi momentum bagi guru untuk membangun kolaborasi dan inovasi bersama dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih modern, kreatif, dan berdampak pada kualitas kompetensi siswa di masa depan.
“Pelatihan ini telah menyalakan ‘api’ keingintahuan digital di hati kami. Saatnya guru tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi memimpin integrasinya di ruang kelas,” tutup Siti Nurngaeni.
Kontributor: Sumyati


إرسال تعليق