Lumbir, 28 Desember 2024 – Dasa Wisma RW V Desa Canduk, di bawah kepemimpinan Ibu Wandiyah, menggelar gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kegiatan rutin tersebut dilakukan setiap bulan dan melibatkan seluruh warga untuk membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, khususnya nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penyebab utama DBD.
Gerakan PSN yang diadakan pada hari Sabtu tersebut melibatkan beberapa kegiatan penting, seperti menguras bak mandi, ember, dan penampungan air lainnya, menutup rapat tempat penampungan air yang tidak digunakan, serta mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Semua kegiatan dilakukan dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Ibu Wandiyah, sebagai Ketua RW V, mengungkapkan bahwa kesadaran dan partisipasi aktif seluruh warga sangat diperlukan dalam menjalankan gerakan PSN.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak semua warga untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit DBD,” kata Ibu Wandiyah dengan penuh semangat.
Menurutnya, gerakan PSN bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bagian dari kewajiban bersama seluruh masyarakat.
Kegiatan PSN yang dilakukan di Desa Canduk menjadi contoh nyata bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan lingkungan. Dengan kolaborasi antara warga dan pemerintah setempat, diharapkan angka kasus DBD dapat ditekan, dan kualitas hidup warga pun meningkat. Partisipasi aktif setiap warga dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci utama keberhasilan gerakan ini.
Jatirah, Ketua RT 2, juga memberikan tanggapannya mengenai pelaksanaan program PSN. Ia menyebutkan bahwa meskipun gerakan tersebut telah mendapatkan sambutan positif, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya kesadaran sebagian warga terhadap potensi sarang nyamuk di sekitar rumah mereka.
“Meskipun sudah dilakukan sosialisasi, masih ada yang kurang peduli,” ujar Jatirah.
Selain itu, perubahan cuaca yang tidak menentu, terutama pada musim hujan, juga menjadi tantangan tersendiri dalam menjalankan gerakan PSN tersebut. Musim hujan meningkatkan jumlah genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
“Cuaca yang berubah-ubah memang membuat pekerjaan ini lebih sulit, tapi kami tetap berusaha menjaga kebersihan lingkungan sebaik mungkin,” tambahnya.
Namun demikian, Jatirah tetap optimis bahwa dengan semangat kebersamaan, tantangan tersebut dapat diatasi. Diharapkan, kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dapat semakin meningkat, sehingga jumlah kasus DBD dapat terus berkurang.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan yang lebih sehat,” kata Jatirah menutup pembicaraan.
Dengan adanya program gerakan PSN yang terus dilaksanakan secara rutin, Desa Canduk semakin menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari nyamuk. Gerakan PSN diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya mencegah penyakit menular. (Jurnalis: Eko Yuli Ansor)
Posting Komentar