Lomba Maca Geguritan Semarakkan Festival Kambing dan Gebyar Seni dan UMKM Kecamatan Lumbir Tahun 2025

 


LUMBIR, INFO BANYUMAS ǁ Lumbir, 26 Februari 2025. Sebanyak 34 sekolah dasar se-Kecamatan Lumbir mengikuti Lomba Maca Geguritan, sebuah kompetisi membaca puisi berbahasa Jawa, dalam rangka Festival Kambing, Gebyar Seni, dan UMKM Kecamatan Lumbir 2025. Acara yang berlangsung di Lapangan Bersatu Desa Parungkamal ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta, guru, dan masyarakat. 

 

Lomba tersebut menghadirkan dewan juri yang terdiri dari para pakar sastra Jawa, yaitu Kang Wanto Tirta, Kang Riswo Mulyadi, dan Bung Tomo. Mereka menilai peserta berdasarkan intonasi, ekspresi, serta pemahaman terhadap isi geguritan yang dibawakan. 

 

Menurut Kang Wanto Tirta, kualitas peserta tahun ini sangat baik.

 

“Anak-anak menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap geguritan yang mereka bacakan. Ini bukti bahwa sastra Jawa masih lestari di kalangan generasi muda,” ujarnya. 

 

Kang Riswo Mulyadi menambahkan bahwa ajang ini tidak sekadar perlombaan, tetapi juga sarana edukasi.

 

“Lomba ini adalah bagian dari pelestarian budaya. Anak-anak tidak hanya berlatih membaca, tetapi juga memahami filosofi dalam geguritan,” katanya. 

 

Suasana di lokasi acara begitu meriah dengan sorak-sorai penonton yang memberikan dukungan kepada peserta. Guru, orang tua, dan warga sekitar turut hadir untuk menyaksikan penampilan para siswa. 

 

Salah satu peserta, Khairunnisa Salsabila dari SDN 1 Dermaji, mengungkapkan kebanggaannya bisa mengikuti lomba ini.

 

"Saya senang sekali bisa tampil di depan banyak orang. Awalnya gugup, tapi setelah mulai membaca, saya merasa lebih percaya diri," ucapnya dengan penuh semangat. 

 

Menurut Selvia Dwi Ariyanti, salah satu pembimbing dari SDN 3 Dermaji, lomba ini memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak.

 

"Kami melihat bagaimana mereka belajar menjiwai geguritan dengan penuh penghayatan. Ini adalah bentuk pendidikan karakter berbasis budaya," jelasnya. 

 

Ketua panitia acara, Ibu Camat Lumbir Susanti Tri Pamuji, menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini.

 

“Kami bangga bisa menghadirkan lomba yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik anak-anak untuk mencintai budaya daerah,” ujarnya. 

 

Selain lomba, Festival Kambing dan Gebyar Seni juga menyajikan berbagai pertunjukan seni serta bazar UMKM yang menampilkan produk unggulan masyarakat setempat. Hal ini menjadikan acara lebih dari sekadar kompetisi, tetapi juga ajang pemberdayaan ekonomi lokal. 

 


Salah satu juri, Bung Tomo, mengatakan bahwa beberapa peserta menampilkan performa yang sangat mengesankan.

 

“Ada anak-anak yang membaca dengan teknik seperti seniman profesional. Ini menunjukkan bahwa tradisi geguritan masih kuat di Lumbir,” tuturnya. 

 

Di penghujung acara, pemenang lomba diumumkan dan diberikan penghargaan. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas usaha mereka dalam melestarikan sastra Jawa. 

 

Festival tersebut menjadi bukti bahwa seni dan budaya masih mendapat tempat di hati masyarakat. Dengan suksesnya Lomba Maca Geguritan tahun ini, diharapkan ajang serupa dapat terus digelar untuk menjaga warisan sastra Jawa di masa depan (Suripto, S.Pd)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama