Peringatan hari jadi Kabupaten Banyumas memang selalu diwarnai dengan berbagai acara yang menggugah kebanggaan masyarakat setempat. Tahun ini, di SD Negeri 4 Lumbir, siswa-siswi dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 tampak antusias mengikuti kegiatan pembuatan makanan tradisional. Mereka mempelajari berbagai resep khas Banyumas yang menjadi ciri khas daerah tersebut, seperti mendoan dan gethuk goreng yang sudah terkenal di kalangan masyarakat lokal. Selain itu, mereka juga dilibatkan dalam proses pengolahan bahan baku hingga penyajian hasil makanan tersebut.
Kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, yang berupaya menjadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya mempertahankan budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari.
"Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi lebih menghargai dan mengenal budaya mereka sendiri, sekaligus bangga menjadi bagian dari Banyumas," ujar salah seorang guru yang turut serta mendampingi anak-anak dalam kegiatan tersebut.
Selain sebagai wadah edukasi, acara ini juga menjadi ajang kebersamaan antar siswa. Mereka bekerja dalam kelompok, bergotong royong menyiapkan bahan-bahan tradisional yang diperlukan.
Menurut Kepala SD Negeri 4 Lumbir, Susi Andriyani, S.Pd. kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya yang sangat penting bagi generasi muda.
"Kami ingin siswa tidak hanya mempelajari teori di kelas, tetapi juga bisa mengaplikasikan dan merasakan langsung bagaimana budaya lokal itu dilestarikan," ujar Susi Andriyani S.Pd.saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Susi Andriyani, S.Pd. melanjutkan bahwa kegiatan seperti tersebut sudah rutin dilakukan setiap tahun dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Banyumas.
"Selain menyambut hari jadi Banyumas, acara ini juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kuliner tradisional kita, yang sering kali terlupakan oleh generasi muda yang lebih tertarik dengan makanan modern," ungkapnya.
Beberapa siswa yang terlibat, seperti Valerine siswa kelas 6, mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini.
"Saya baru pertama kali membuat gethuk goreng bersama teman-teman. Seru sekali karena saya bisa tahu bagaimana cara membuat makanan tradisional," kata Valerine yang tampak sibuk mengolah adonan di depan meja.
Senada dengan Valerine, siswa lainnya, juga merasa sangat antusias.
"Senang bisa membuat makanan tradisional. Makanan ini sangat khas dan enak. Saya belajar cara memasaknya dari nenek saya, tapi sekarang saya bisa membuatnya di sekolah," ujarnya.
Beberapa orang tua siswa juga ikut hadir dan memberikan dukungan dalam acara tersebut. Salah satunya adalah Ibu Widyawati, orang tua dari salah seorang siswa.
"Ini adalah kegiatan yang sangat positif. Selain bisa mengenalkan budaya kepada anak-anak, acara seperti ini juga mempererat hubungan antara sekolah dan orang tua," tuturnya.
Kegiatan di SD Negeri 4 Lumbir ini pun tidak hanya terbatas pada pembelajaran tentang makanan saja. Selain itu, anak-anak juga diajarkan untuk mengenal lebih dekat tentang produk lokal lainnya seperti tarian tradisional yang menjadi bagian dari kekayaan budaya Banyumas. Semua ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi siswa.
Di akhir kegiatan, hasil makanan yang telah dibuat oleh siswa-siswi disajikan untuk dinikmati bersama dengan orang tua dan guru. Makanan yang mereka buat tampak menggugah selera, dan banyak yang memuji rasa makanan tradisional yang begitu nikmat dan khas. "Ini adalah kegiatan yang luar biasa. Saya berharap acara seperti ini bisa terus diadakan setiap tahun," kata salah seorang pengunjung yang hadir, ibu dari seorang siswa.
Peringatan hari jadi Kabupaten Banyumas ke-454 ini, yang dirayakan dengan cara yang sederhana namun penuh makna oleh siswa-siswi SD Negeri 4 Lumbir. Ini menjadi bukti bahwa budaya lokal khususnya makanan tradisional tetap hidup dan berkembang di tengah kemajuan zaman. Dengan kegiatan ini, diharapkan anak-anak Banyumas semakin bangga dan mencintai warisan budaya daerahnya. (Imron Ashari)
Posting Komentar