SD Negeri 1 Canduk Gelar Proyek P5 Kearifan Lokal, Ajak Siswa Kenali Masakan Khas Banyumas Melalui Guru Tamu


LUMBIR, INFO BANYUMAS ǁ  SD Negeri 1 Canduk, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, menggelar kegiatan "Kegiatan P5 dengan Tema Kearifan Lokal Bersama Guru Tamu sebagai Sumber Belajar" dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kearifan lokal. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 24 Februari 2025 ini menghadirkan guru tamu untuk memperkenalkan masakan khas Banyumas seperti Sroto Sokaraja, Getuk, Pecel, dan Mendoan kepada siswa kelas tinggi.


Kepala Sekolah SD Negeri 1 Canduk, Kuraisin, S.Pd.SD, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kearifan lokal Banyumas kepada siswa sejak dini. 


“Melalui kegiatan ini, kami ingin siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengalami langsung proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna,” ujarnya.  


Indri Ayu Larasati, S.Pd., guru kelas VI yang menjadi koordinator kegiatan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.


“Siswa bagian menjadi beberapa kelompok untuk belajar dan mencetak langsung pembuatan masakan khas Banyumas. Ini menjadi bagian dari pembelajaran kolaboratif dan kreatif,” katanya.  


Salah satu guru tamu, Ibu Sari, yang merupakan Wali murid kelas VI SD Negeri 1 Canduk yang ahli membuat masakan tradisional Banyumas, memberikan penjelasan tentang sejarah dan cara pembuatan Sroto Sokaraja. 


“Sroto Sokaraja memiliki cita rasa yang khas karena menggunakan bumbu rempah-rempah asli Banyumas. Ini adalah warisan kuliner yang harus dilestarikan,” ucapnya.  


Difaa, salah satu peserta kegiatan, mengungkapkan kegembiraannya bisa belajar langsung dari guru tamu. 


“Saya senang bisa belajar membuat Getuk dan Mendoan. Ternyata, membuatnya tidak mudah, tapi sangat menyenangkan,” dia dengan antusias.  


Kegiatan tersebut juga melibatkan partisipasi aktif orang tua siswa yang menyediakan bahan-bahan untuk praktik memasak. Hal tersebut menunjukkan kolaborasi yang baik antara sekolah dan masyarakat dalam mendukung pendidikan berbasis kearifan lokal.  


“Selain latihan masak, siswa juga diajak untuk memahami hasil belajar mereka di depan kelas. Ini melatih kepercayaan diri plus kemampuan komunikasi siswa,” Indri Ayu Larasati.  


Ibu Sari juga menekankan pentingnya melestarikan masakan tradisional sebagai bagian dari identitas budaya. 


“Jika generasi muda tidak mengenal masakan tradisional, maka lambat laun warisan ini akan punah,” tegasnya.  


Kegiatan ini mendapat apresiasi dari para orang tua siswa. Salah satu orang tua menyatakan, 


“Anak-anak tidak hanya belajar di sekolah, tetapi juga diajak untuk mencintai budayanya sendiri. Ini sangat bermanfaat untuk masa depan mereka.”  


Kuraisin berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dengan variasi tema yang lebih beragam. 


“Kami ingin siswa tidak hanya mengenal masakan, tetapi juga aspek lain dari kearifan lokal Banyumas,” ujarnya.  


Kegiatan “Guru Tamu sebagai Sumber Belajar” ini menjadi bukti nyata komitmen SD Negeri 1 Canduk dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka yang mengedepankan pembelajaran kontekstual dan berbasis budaya lokal. Dengan demikian, siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kecintaan terhadap budaya daerahnya.(Eko Yuliansor)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama