LUMBIR, INFO BANYUMAS – Sebagai langkah proaktif mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), puluhan kader dari Kelompok Dasa Wisma Wijaya Kusuma RW 05, Desa Canduk, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, kembali turun ke lapangan untuk melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Sabtu (26/7/2025). Kegiatan yang telah menjadi agenda rutin bulanan ini menyasar pemukiman warga di tiga Rukun Tetangga (RT) sekaligus, yakni RT 01, RT 02, dan RT 03, dengan fokus utama pada pemeriksaan dan pembersihan titik-titik rawan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Salah satu kader Posyandu yang turut serta, Muji Dwi Sumbinah, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen bersama para kader PKK dan Posyandu di lingkungan RW 05 untuk menjaga kesehatan warga. Menurutnya, konsistensi pelaksanaan PSN setiap bulan adalah kunci utama untuk memutus siklus hidup nyamuk, sehingga potensi wabah DBD dapat ditekan seminimal mungkin, terutama saat memasuki musim yang tidak menentu.
“Kegiatan ini adalah komitmen kami bersama untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan bebas dari jentik nyamuk. Ini bukan kerja sesaat, tapi harus rutin dan berkelanjutan agar hasilnya maksimal,” ujar Muji Dwi Sumbinah di sela-sela kegiatan.
Kader lainnya, Toniyati, menambahkan bahwa metode yang digunakan dalam PSN ini sangat sistematis. Para kader dibagi menjadi beberapa tim kecil untuk menyisir setiap rumah warga di wilayah masing-masing. Mereka bertugas memeriksa tempat-tempat penampungan air seperti tandon, bak mandi, dispenser, hingga saluran air dan genangan sekecil apa pun di pekarangan rumah.
“Kami tidak hanya memeriksa, tapi juga memberikan edukasi langsung kepada pemilik rumah tentang pentingnya program 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang, plus mencegah gigitan nyamuk. Jadi ada aspek pemberdayaan masyarakat juga,” kata Toniyati.
Muji Dwi Sumbinah juga menuturkan bahwa respons dari masyarakat selama ini sangat positif. Sebagian besar warga kini sudah lebih sadar dan secara mandiri melakukan pemeriksaan di rumah masing-masing bahkan sebelum para kader datang berkunjung. Kesadaran kolektif inilah yang diharapkan terus tumbuh di tengah masyarakat.
“Alhamdulillah, warga sekarang sudah lebih sadar dan kooperatif. Banyak yang sudah mempersiapkan rumahnya agar bersih dari jentik sebelum kami datang. Ini sangat membantu meringankan tugas kami di lapangan,” ungkapnya penuh syukur.
Meskipun demikian, menurut Toniyati, tantangan tetap ada. Beberapa rumah terkadang dalam keadaan kosong karena pemiliknya sedang bekerja atau bepergian, sehingga memerlukan jadwal kunjungan ulang. Selain itu, masih ada beberapa titik tersembunyi seperti talang air yang tersumbat atau ban bekas yang luput dari perhatian warga.
“Tantangannya pasti ada, misalnya rumah yang sedang kosong atau ada warga yang belum sepenuhnya paham cara membersihkan tempat yang sulit dijangkau. Di sinilah peran kami untuk terus mengingatkan dan membantu mereka,” jelas Toniyati.
Kegiatan yang terpusat di lingkungan RW 05 ini menunjukkan soliditas dan kerja sama yang erat antara para kader di tingkat RT. Muji Dwi Sumbinah menegaskan bahwa kolaborasi antara kader PKK dan Posyandu di RT 01, 02, dan 03 menjadi motor penggerak utama keberhasilan program ini di tingkat RW.
“Kolaborasi antara kader Posyandu dan PKK di RT 01, 02, dan 03 sangat solid. Kami saling berbagi informasi dan tenaga agar tidak ada satu pun rumah yang terlewat dari pemeriksaan,” tegas Muji.
Toniyati pun berharap agar kegiatan PSN ini tidak hanya menjadi seremonial bulanan, tetapi benar-benar menjadi sebuah kebiasaan dan gaya hidup sehat bagi seluruh warga Desa Canduk. Ia optimis bahwa dengan upaya bersama, lingkungan RW 05 dapat menjadi percontohan bagi wilayah lain dalam hal pencegahan DBD.
“Harapan kami, lingkungan RW 05 ini bisa terus nol kasus DBD. Ini bukan hanya tugas kami sebagai kader, tapi tanggung jawab kita semua untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak kita,” pungkasnya.
Posting Komentar