Sinau Bareng Basa Jawa Sesi 2: Menghidupkan Kembali Unggah-Ungguh di Kalangan Anak Sejak Dini



LUMBIR INFO BANYUMAS — Kegiatan Sinau Bareng Unggah-Ungguh Tata Krama Basa Jawa  sesi kedua sukses digelar pada Rabu pagi di Sanggar Karang Taruna Sirongge, Desa Dermaji. Acara ini diikuti dengan antusias oleh peserta didik dari jenjang pra PAUD, PAUD, dan sekolah dasar, serta didampingi langsung oleh para orang tua.


Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman awal mengenai pentingnya unggah-ungguh dan tata krama dalam bahasa Jawa, mengingat nilai-nilai tersebut dinilai mulai memudar di tengah generasi muda. Dengan pendekatan menyenangkan, acara ini diisi dengan pembelajaran, hadiah, dan interaksi langsung antara anak, orang tua, dan pemateri.


Menurut penanggung jawab kegiatan, Suripto, kegiatan ini tidak hanya bertujuan mengedukasi anak, tetapi juga menjadi upaya kolaboratif antara masyarakat dan lembaga pendidikan. “Ucapan terima kasih kepada Pak Slamet yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi narasumber. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan. Terima kasih juga kepada Karang Taruna Sirongge yang sudah memfasilitasi,” ujarnya.


Bapak Slamet, S.Pd., selaku narasumber menyampaikan pentingnya penggunaan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan pendidikan usia dini. “Saya berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tapi dilanjutkan di rumah dan kehidupan sehari-hari. Pesan saya, tutor PAUD bisa membiasakan penggunaan bahasa Jawa dalam kegiatan belajar,” ungkapnya.


Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh semangat. Anak-anak terlihat senang, terutama karena sebelum kegiatan dimulai, mereka masing-masing mendapat hadiah pensil, serta dorprize bagi yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar.


“Aku senang dapat pensil dan hadiah hari ini,” kata Axele, salah satu peserta didik dari jenjang PAUD yang tampak ceria mengikuti kegiatan.


Orang tua pun menyambut positif kegiatan ini. Sartiyah, Kepala Sekolah POS PAUD Sari Asih Desa Dermaji mengatakan, “Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini, terutama dalam menanamkan basa Jawa ke anak-anak sejak dini.”


Senada dengan itu, Susi Rohyanti, perwakilan orang tua, mengungkapkan rasa bahagianya. “Kami sangat senang dengan adanya kegiatan Sinau Bareng Basa Jawa seperti ini. Semoga bisa terus berlanjut,” ujarnya.


Sebagai penutup, seluruh peserta mendapatkan modul belajar sebagai bahan pendamping untuk belajar bersama anak di rumah. Modul ini diharapkan menjadi alat bantu keluarga dalam menerapkan unggah-ungguh tata krama dalam kehidupan sehari-hari.



Dengan keberhasilan pelaksanaan sesi kedua ini, harapan pun menguat agar kegiatan serupa terus digalakkan demi menjaga warisan budaya Jawa tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Kontributor : Suripto/IPman

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama