Dalam rapat yang berlangsung hangat tersebut, Ibu Astuti Asih, S.Pd, selaku wali kelas 3, menegaskan pentingnya pertemuan seperti ini. “Pertemuan wali murid bukan sekadar formalitas. Ini adalah ruang komunikasi langsung yang jujur dan solutif antara guru, kepala sekolah, dan orang tua,” ungkapnya. Menurutnya, melalui dialog terbuka, berbagai persoalan seperti perkembangan akademik, perilaku siswa, hingga program sekolah bisa dibahas secara menyeluruh dan dicari jalan keluarnya bersama.
Salah satu fokus utama pertemuan adalah pembentukan pengurus harian paguyuban kelas 3, yang selama ini belum terbentuk. Selain itu, muncul pula inisiatif dari para wali murid untuk menata ulang ruang kelas agar lebih nyaman dan menyenangkan bagi siswa.
Tak hanya berhenti di situ, paguyuban juga menggagas pembuatan pojok baca di sudut kelas, sebagai bagian dari dukungan nyata terhadap gerakan literasi sekolah. Ide ini langsung mendapat sambutan hangat dari Kepala SDN 1 Kediri, Candra Septo Rinoaji, S.Pd., M.Pd., yang mengapresiasi semangat gotong royong wali murid.
“Saya sangat mengapresiasi gagasan luar biasa ini. Pojok baca akan menjadi stimulus penting dalam menumbuhkan minat baca anak. Kolaborasi antara sekolah dan orang tua seperti inilah yang akan mengangkat kualitas pendidikan kita,” ujarnya dengan antusias.
Pertemuan ini tidak hanya menghasilkan keputusan-keputusan penting, tetapi juga menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan di sekolah dasar tidak lepas dari peran aktif semua pihak, termasuk orang tua. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, SDN 1 Kediri kembali menunjukkan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah kedua yang penuh cinta dan kolaborasi.
Kontributor: Candra Septo Rinoaji, S.Pd., M.Pd.
Posting Komentar