Cetak Generasi Berkarakter, Puluhan Siswa SD Negeri 2 Canduk Tekuni Pencak Silat



LUMBIR, INFO BANYUMAS – Rintik gerimis yang turun pada hari Rabu sore tidak sedikit pun menyurutkan semangat 40 peserta didik Sekolah Dasar Negeri 2 Canduk, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas. Mereka tetap khidmat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat, sebuah program yang dirancang tidak hanya untuk melestarikan budaya bangsa, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai disiplin dan sportivitas sejak dini.


Suara hentakan kaki dan teriakan penuh semangat menggema di halaman sekolah setiap Rabu sore. Di bawah bimbingan para pelatih, puluhan siswa dengan seragam latihan mereka tampak antusias mengikuti setiap gerakan yang diajarkan, mulai dari kuda-kuda dasar hingga rangkaian jurus sederhana.


Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata komitmen pihak sekolah dalam menyediakan pendidikan yang seimbang antara kemampuan akademik dan pengembangan non-akademik. Para siswa yang berpartisipasi berasal dari berbagai tingkatan kelas, mulai dari kelas tiga hingga kelas enam, menunjukkan minat yang merata di kalangan peserta didik.


Yang menjadikan program tersebut istimewa adalah keterlibatan langsung alumni sebagai salah satu pilar utama kepelatihan. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi tambahan bagi para siswa untuk berprestasi dan kelak dapat memberikan kontribusi kembali kepada almamaternya.


Ekstrakurikuler pencak silat tersebut tidak hanya fokus pada kemampuan fisik dan teknik bela diri semata. Lebih dari itu, kegiatan ini dirancang sebagai sarana untuk membangun mental yang kuat, rasa percaya diri, serta menghormati sesama, yang merupakan esensi dari seni bela diri pencak silat itu sendiri.


Di balik kesuksesan dan antusiasme para siswa, terdapat struktur manajemen yang solid. Program tersebut berada di bawah pengawasan langsung Kepala Sekolah, Tasirin, S.Pd., dan dikoordinasikan secara rapi oleh Rizky Kurnia Widyanto, S.Pd., bersama Teguh Tri Haryono, S.Pd., yang memastikan kegiatan berjalan dengan lancar.


Para pelatih yang memegang peran sentral dalam membimbing para siswa adalah Kang Sarwono, atau akrab disapa Wono, dan Farid Fitrian Danu. Kolaborasi antara pelatih berpengalaman dan alumni muda menciptakan dinamika latihan yang efektif dan menyenangkan bagi para peserta.


Kepala Sekolah SD Negeri 2 Canduk, Tasirin, S.Pd., menyatakan rasa bangga dan dukungannya terhadap program tersebut. 


“Kami di SD Negeri 2 Canduk percaya bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada apa yang diajarkan di dalam kelas. Kegiatan seperti pencak silat ini adalah bagian integral dari pembentukan karakter,” ujarnya saat ditemui di lingkungan sekolah, Rabu (13/8/2025).


Tasirin menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk membekali siswa dengan keterampilan hidup yang berharga. 


“Melalui pencak silat, kami ingin anak-anak kami tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, berani mengambil tanggung jawab, menghargai budaya, namun tetap rendah hati dan menghormati orang lain,” sambungnya.


“Ini adalah warisan nenek moyang yang harus kita jaga bersama. Memperkenalkannya sejak usia dini adalah cara terbaik agar seni bela diri ini tidak hilang di zaman dan terus dicintai oleh generasi penerus,” tegas Tasirin.


Sementara itu, Koordinator Ekstrakurikuler, Rizky Kurnia Widyanto, S.Pd., menjelaskan bahwa antusiasme siswa sangat tinggi sejak program ini diluncurkan. 


“Setiap sesi latihan, anak-anak selalu menunjukkan semangat yang luar biasa. Ini menjadi energi positif bagi kami para guru untuk terus mendukung mereka,” jelasnya.


Rizky juga menonjolkan dampak positif yang terlihat pada perilaku siswa di luar jam latihan. 


"Kami melihat ada perubahan nyata. Siswa yang mengikuti pencak silat cenderung lebih fokus, lebih sopan, dan memiliki rasa percaya diri yang lebih baik saat berinteraksi di sekolah," katanya.


"Kolaborasi dengan Kang Wono dan Farid sebagai alumni sangat membantu. Mereka tidak hanya melatih teknik, tapi juga menjadi panutan langsung bagi adik-adik kelasnya. Peran serta Pak Teguh Tri Haryono juga sangat vital dalam memastikan semua berjalan sesuai rencana," tambah Rizky.


Dari sisi pelatih, Kang Sarwono menekankan bahwa filosofi utama yang ditanamkannya adalah pengendalian diri. “Pencak silat itu intinya untuk menjaga diri, mengasah kepekaan, dan mengendalikan emosi. Kekuatan sejati bukan untuk menyakiti, melainkan untuk melindungi,” tuturnya di sela-sela latihan.


“Harapan saya sederhana, semoga dari kegiatan ini akan lahir bibit-bibit atlet yang bisa mengharumkan nama sekolah dan Banyumas di masa depan. Namun, yang terpenting adalah mereka semua tumbuh menjadi individu yang berbudi pekerti luhur,” pungkas Kang Wono.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama