INFO BANYUMAS - Pertandingan gobag sodor antar tim ibu-ibu Darma Wanita di lapangan sekolah pada Jumat (15/8) berlangsung meriah. Sorak sorai penonton yang membahana menyemarakkan suasana, mengiringi setiap gerakan lincah para pemain yang bersemangat untuk memenangkan pertandingan. Acara ini menjadi ajang yang tidak hanya menghibur, tetapi juga melestarikan permainan tradisional sekaligus mempererat tali silaturahmi.
Kegiatan yang diikuti oleh beberapa tim perwakilan dari masing-masing unit sekolah ini telah dipersiapkan dengan matang. Sejak pagi, para ibu Darma Wanita telah berkumpul, mengenakan seragam olahraga berwarna cerah yang menambah semarak suasana. Kehadiran mereka memenuhi lapangan dengan energi dan keceriaan.
Ketika peluit tanda dimulainya pertandingan ditiup, suasana riuh seketika. Para pemain dari kedua tim langsung beraksi, berusaha sekuat tenaga untuk melewati hadangan lawan. Gerak lincah dan strategi cermat menjadi kunci utama dalam permainan ini, yang membutuhkan kecepatan dan kelincahan.
Para pemain tampak sangat serius namun tetap gembira. Mereka memutar badan, meliukkan pinggang, dan mengatur langkah kaki dengan gesit untuk menghindari sentuhan lawan yang berusaha menghadang di garis-garis pertahanan. Setiap keberhasilan melewati lawan disambut tepuk tangan meriah.
Di sisi lain lapangan, para penonton yang terdiri dari guru, pegawai sekolah, dan anggota keluarga tumpah ruah. Mereka tak henti-hentinya memberikan dukungan moral dan semangat kepada tim favoritnya. Sorakan dan tepuk tangan seakan menjadi musik pengiring pertandingan yang penuh dinamika.
Dukungan moral juga datang langsung dari para pimpinan. Kepala sekolah dari tiap unit tampak hadir di pinggir lapangan, menunjukkan dukungan penuh kepada tim Darma Wanita mereka. Kehadiran mereka jelas menambah semangat juang para pemain untuk meraih kemenangan dan membanggakan unit masing-masing.
Meskipun nuansa kompetitif sangat terasa, semangat sportivitas tetap menjadi prioritas utama. Tidak ada perselisihan, yang ada justru tawa dan sapaan hangat yang mengalir di antara para pemain usai babak permainan selesai. Mereka saling mengucapkan selamat dan berterima kasih atas pertandingan yang menyenangkan.
Kegiatan ini ternyata memiliki tujuan yang lebih mulia dari sekadar hiburan. Penyelenggara ingin memanfaatkan momen ini untuk mengangkat kembali salah satu olahraga tradisional yang kaya akan nilai-nilai luhur. Mereka percaya, gobag sodor dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.
Secara tidak langsung, acara ini juga menjadi wadah untuk memupuk kebersamaan dan kekompakan di antara para anggota Darma Wanita. Sinergi yang terjalin di lapangan diharapkan dapat terus terbawa hingga dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan sekolah.
BACA JUGA : Jalan Sehat Meriah Tutup Rangkaian HUT RI ke-80 di SMPN 3 Karanglewas
Ini adalah salah satu upaya nyata untuk memperkenalkan kembali gobag sodor, permainan tradisional yang kini mulai jarang dimainkan oleh generasi muda. Panitia merasa penting untuk mengadakan acara ini agar permainan tersebut tidak punah tergerus zaman.
“Kami ingin ibu-ibu tetap aktif bergerak dan sehat, sekaligus melestarikan permainan tradisional,” ujar Ketua Panitia, Siti Marwiyah, saat ditemui usai pertandingan. Ia menjelaskan bahwa gobag sodor adalah cara yang menyenangkan untuk berolahraga.
Siti Marwiyah menambahkan bahwa permainan ini juga sarat akan pelajaran berharga.
“Menurutnya, gobag sodor bukan sekadar permainan, melainkan juga sarana membangun kekompakan dan kerja sama. Kita belajar membaca strategi lawan dan bekerja sama dengan tim,” tambahnya.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Kepala SDN 1 Karangwangkal, Sutarman.
“Saya senang melihat semangat mereka, ini membuat lingkungan sekolah semakin hidup,” ungkapnya, bangga melihat timnya bertanding dengan penuh semangat.
Salah satu peserta, Rina Handayani, mengaku sangat gembira dapat ikut serta. “Badannya jadi segar, apalagi bisa ketawa bareng teman-teman,” katanya sambil tersenyum, merasakan manfaat ganda dari kegiatan tersebut, yaitu kebugaran dan kebersamaan.
Tidak hanya peserta, penonton juga merasakan hal serupa.
“Seru sekali, apalagi saat pemain hampir tersentuh tapi berhasil lolos,” ucap Fitri,
salah satu penonton yang membawa anaknya. Menutup wawancara, Siti Marwiyah berharap kegiatan serupa dapat digelar secara rutin. “Kalau bisa setiap tahun ada, supaya gobag sodor tetap dikenal generasi muda,” tutupnya.
Kontributor: Vita Nur Hidayah
Posting Komentar