Semangat Kepramukaan Membara, 45 Penggalang SD Negeri 5 Lumbir Tempuh Kemandirian Lewat Perjusa



LUMBIR, INFO BANYUMAS – berjumlah 44 anggota Pramuka golongan Penggalang dari Gugusdepan pangkalan Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Lumbir menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi dalam mengikuti kegiatan Perkemahan Jum'at Sabtu (PERJUSA). Kegiatan yang digelar di lingkungan sekolah pada hari Jum'at hingga Sabtu, 8-9 Agustus 2025 ini bertujuan untuk membentuk karakter, melatih kemandirian, serta mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota Pramuka.


Kegiatan ini merupakan program rutin gugusdepan yang dirancang secara khusus untuk memberikan pengalaman belajar di luar ruangan bagi para peserta didik. Melalui kompetisi, para penggalang didorong untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan kepramukaan yang telah mereka pelajari selama latihan rutin di sekolah.


Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan (Mabigus) SD Negeri 5 Lumbir, Murti Eksina, S.Pd., menyatakan bahwa peserta adalah wadah yang sangat efektif untuk pendidikan karakter. Menurutnya, nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama tim dapat tertanam lebih kuat melalui pengalaman langsung di lapangan.


“Kegiatan seperti PERJUSA ini adalah 'laboratorium' karakter bagi anak-anak,” ujar Murti Eksina saat ditemui di sela-sela upacara pembukaan. 


"Di sini mereka belajar tentang kepemimpinan, kerja sama tim, dan kemandirian yang tidak sepenuhnya diperoleh di kelas. Ini penting untuk masa depan mereka."


Rangkaian acara dimulai pada Jum'at sore dengan Upacara Pembukaan yang berlangsung khidmat. Seluruh peserta, pembina, dan jajaran Mabigus hadir dengan seragam lengkap, menandai dimulainya petualangan edukatif selama dua hari satu malam tersebut.


Setelah upacara, agenda utama yang paling menantang pun dimulai, yaitu penjelajahan. Para peserta yang terbagi dalam beberapa regu dilepas untuk menelusuri rute yang telah ditentukan di sekitar lingkungan sekolah, di mana mereka harus menghadapi berbagai tantangan di setiap pos yang ada.


Pembina Penggalang Putra, Sutrimo, A.Ma., menjelaskan bahwa setiap pos dirancang untuk menguji aspek yang berbeda dari keterampilan seorang Pramuka. Pos-pos tersebut mencakup uji wawasan, keterampilan fisik, hingga kekuatan mental para peserta.


“Kami merancang setiap pos untuk memiliki tujuan ganda: menguji pengetahuan dan melatih kerja sama,” jelas Sutrimo. 


Pramuka itu belajar sambil bergembira, dan pos-pos seperti Pos Pengetahuan Pramuka, Pos Sandi, dan Pos PBB adalah wujud nyata dari prinsip tersebut.


Salah satu peserta putra, Dityas Rafanda Hadi, mengaku sangat menikmati sesi penjelajahan meskipun cukup melelahkan. Baginya, tantangan terbesar sekaligus yang paling seru adalah saat berada di Pos Halang Rintang, di mana kekompakan regunya benar-benar diuji.


"POS Halang Rintang paling menantang, kami harus saling membantu untuk melewatinya. Tapi justru di situ serunya, kami jadi lebih kompak. Yel-yel regu kami juga paling semangat!" tutur Dityas dengan wajah bersemangat.


Sementara itu, Pembina Penggalang Putri, Hesti Nurliyanti, S.Pd., menambahkan bahwa kegiatan PERJUSA tidak hanya fokus pada keterampilan teknis kepramukaan. Aspek spiritual dan kreativitas juga menjadi perhatian utama dalam membentuk pribadi yang utuh.


“Pramuka tidak hanya tentang fisik dan keterampilan alam, tetapi juga tentang akhlak dan kreativitas,” ungkap Hesti. 


“Melalui Pos Keagamaan yang berisi hafalan do'a harian dan Pos Yel-yel Regu, kami ingin membentuk pribadi penggalang yang seimbang antara jasmani, rohani, dan daya cipta.”


Acara puncak pada malam hari adalah prosesi sakral Api Unggun. Di bawah langit malam, para penggalang berkumpul melingkari api yang menyala, menampilkan berbagai kreativitas seni dari regu masing-masing, mulai dari menyanyi, membaca puisi, hingga drama singkat yang menghibur.


Vindy Kumala Dewi, salah satu peserta putri, merasakan momen api di puncak adalah bagian yang paling berkesan. Menurutnya, suasana kehangatan dan kebersamaan saat api memuncak dan teman-temannya merasa menjadi satu keluarga besar. 


"Malam api melayang adalah momen yang paling saya tunggu. Kami bisa tampil, bernyanyi bersama, dan merasa lebih dekat satu sama lain. Rasanya semua lelah setelah penemuan hilang," katanya sambil tersenyum.


Kegiatan PERJUSA Gugusdepan SD Negeri 5 Lumbir diakhiri dengan Upacara Penutupan pada hari Sabtu pagi. Seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir berjalan dengan lancar dan sukses, meninggalkan kesan mendalam serta pelajaran berharga bagi seluruh peserta untuk menjadi generasi muda yang tangguh dan berkarakter.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama