Ecoprint Pelestarian Budaya: SDN 2 Semedo Peringati Hari Batik Nasional dengan Kreativitas dan Aksi Peduli Lingkungan

 


SEMEDO, INFO BANYUMAS Semangat pelestarian budaya dan kepedulian lingkungan berpadu harmonik di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Semedo. Menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh setiap 2 Oktober, ratusan siswa sekolah tersebut menggelar kegiatan unik, yakni pembuatan ecoprint—teknik membatik dengan memanfaatkan aneka daun dan bunga alami.


Aksi tersebut tidak sekadar kegiatan seni, melainkan sebuah inisiatif edukatif yang bertujuan menanamkan rasa cinta terhadap warisan budaya Indonesia sekaligus mengajarkan praktik ramah lingkungan sejak dini kepada para peserta didik.


Puncak acara semakin meriah dengan digelarnya arak-arakan sepanjang jalan desa. Para siswa dengan bangga membentangkan hasil karya kolektif mereka, berupa kain ecoprint sepanjang 50 meter, memamerkan kreativitas yang lahir dari kekayaan flora lokal.


Kegiatan membatik dengan metode ecoprint tersebut berlangsung sehari penuh, diikuti oleh seluruh siswa SDN 2 Semedo. Para siswa tampak antusias memilah dan menata daun serta bunga di atas kain putih, mengikuti panduan guru untuk menghasilkan motif alami yang khas dan otentik.


Pilihan metode ecoprint dalam perayaan tersebut memang menjadi sorotan. Teknik tersebut meniadakan penggunaan malam (lilin) dan bahan kimia sintetis seperti pada batik tradisional, yang kerap menimbulkan limbah. Sebaliknya, prosesnya hanya mengandalkan pigmen alami yang terekstrak langsung dari dedaunan dan kelopak bunga.


Hal tersebut menjadikan perayaan Hari Batik Nasional di SDN 2 Semedo berfungsi ganda. Selain merayakan penetapan Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO, kegiatan ini sekaligus menginternalisasi materi pendidikan lingkungan hidup.


Kehadiran tokoh penting, seperti Bapak Akmad Sukaryanto, M.Pd, selaku Koordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Pendidikan, menunjukkan dukungan penuh dari jajaran dinas terhadap inisiatif kreatif dan edukatif.


Turut hadir pula Bapak Sarno, Ketua Komite Sekolah, yang memberikan apresiasi atas sinergi antara sekolah, komite, dan lingkungan dalam pelaksanaan acara yang sukses tersebut, mencerminkan kolaborasi yang kuat dalam mendidik generasi muda Semedo.


Kepala SDN 2 Semedo, Bapak Guntur Danang S, S.Pd, mengutarakan bahwa pemilihan tanggal 1 Oktober untuk pelaksanaan kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai penanda awal perayaan.


“Hari Batik Nasional menjadi momen penting bagi kami untuk menanamkan rasa cinta budaya kepada siswa sejak dini,” jelas Bapak Guntur dalam wawancaranya. Beliau menambahkan, bahwa edukasi tentang batik tidak hanya soal pemakaian, melainkan pemahaman filosofi dan prosesnya.


Saat ditanyai alasan spesifik memilih metode ecoprint ketimbang batik tulis atau cap, Bapak Guntur memberikan penekanan pada aspek keberlanjutan.


“Kami memilih ecoprint karena selain mengenalkan batik, juga mengajarkan siswa menjaga lingkungan dengan memanfaatkan bahan alami seperti daun dan bunga,” tuturnya.


Menurutnya, penggunaan bahan alami seperti daun kering dan bunga gugur adalah bentuk konkret dari pelajaran ekologi praktis yang mudah dipahami dan diterapkan oleh anak-anak. Lebih lanjut, Bapak Guntur menyampaikan harapan besar yang diemban melalui kegiatan yang melibatkan partisipasi massal dari siswa-siswi ini.


“Harapan kami, anak-anak tidak hanya bangga memakai batik, tetapi juga kreatif, peduli lingkungan, dan mencintai budaya Indonesia,” tegasnya, menutup sesi wawancara dengan nada optimis.


Dengan perpaduan edukasi budaya dan kesadaran lingkungan, inisiatif SDN 2 Semedo ini diharapkan menjadi contoh nyata bagi sekolah lain dalam merayakan warisan nasional dengan cara yang inovatif dan bertanggung jawab.



Kontributor : Mas Anang

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama