Semarang, 23 September 2025 - Info Banyumas. Lima guru dari Kabupaten Banyumas menjadi bagian dari gerakan besar nasional dalam upaya menguatkan kemampuan numerasi anak bangsa. Mereka mengikuti kegiatan “Matematika Gembira” yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Tengah, sebagai bagian dari Gerakan Numerasi Nasional (GNN) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.
Kegiatan yang mengusung tema “Mahir Numerasi, Majukan Negeri” ini diadakan selama empat hari, 20–23 September 2025, diikuti oleh guru-guru jenjang TK dan SD Fase A dari seluruh Jawa Tengah.
“Gerakan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah untuk membangun generasi yang cakap numerasi dan siap bersaing di era global,” ungkap salah satu panitia kegiatan BBGTK Jateng.
Dalam kegiatan tersebut, lima guru dari Banyumas yang terpilih adalah Iva Listyorini (TK Diponegoro 125 Arcawinangun), Solichah (TK Negeri Purwokerto Selatan), Nurrina Dyahpuspita (SDN 1 Bancarkembar), Endah Sukatmi (SDN 2 Jambu), dan Dwi Mega Anjarsari S. (SDN 3 Tanggeran).
“Kelima guru ini diharapkan menjadi duta perubahan dalam mengimplementasikan pembelajaran numerasi yang menyenangkan di sekolah masing-masing,” kata perwakilan BBGTK Jateng.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala BBGTK Jawa Tengah, Darmadi, S.Pd., M.Pd., yang menegaskan bahwa keberhasilan numerasi tidak hanya diukur dari angka, tetapi dari sejauh mana anak dapat berpikir logis dan kontekstual.
“Numerasi harus menjadi bagian dari cara anak memahami dunia, bukan sekadar pelajaran berhitung,” tegas Darmadi dalam sambutannya.
Turut hadir Amar Nugraha, S.Sos., M.I.Kom, Pengembang Teknologi Pembelajaran dari Direktorat Guru Pendidikan Dasar Kemendikdasmen RI. Ia menekankan pentingnya membangun ekosistem belajar yang menghidupkan rasa ingin tahu dan logika berpikir siswa.
“Numerasi bukan hanya kemampuan berhitung, tetapi kemampuan berpikir logis, analitis, dan kontekstual. Anak-anak harus mencintai Matematika sebagai dasar dari berbagai ilmu pengetahuan,” ujar Amar Nugraha disambut tepuk tangan peserta.
Selama pelatihan, para peserta diajak mendalami konsep Matematika Gembira—sebuah pendekatan yang menekankan pembelajaran numerasi yang kontekstual, aktif, dan menyenangkan. Akronim GEMBIRA diartikan sebagai Gali dan Eksplorasi, Muat Konten, Buat Aktivitas, Ikuti Alur Pemikiran Siswa, Rayakan dan Akhiri dengan Apresiasi.
“Pendekatan ini memberi ruang bagi guru untuk memahami cara berpikir siswa sebelum mengajarkan konsep abstrak,” jelas salah satu fasilitator pelatihan.
Para guru juga berkesempatan untuk berbagi praktik baik dan inovasi pembelajaran dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Setiap sesi diisi dengan diskusi interaktif dan simulasi kegiatan numerasi yang bisa diterapkan di kelas masing-masing.
“Kami belajar banyak dari pengalaman guru lain yang berhasil mengubah kelas matematika menjadi ruang yang penuh tawa dan eksplorasi,” tutur salah satu peserta dari Banyumas.
Salah satu peserta, Nurrina Dyahpuspita dari SDN 1 Bancarkembar, mengaku mendapat inspirasi baru dari kegiatan ini. Ia merasa pendekatan Matematika Gembira dapat menjadi jawaban atas tantangan pembelajaran numerasi di sekolah dasar.
“Kami ingin menularkan semangat Matematika Gembira kepada anak-anak agar mereka mencintai belajar dan berpikir kritis melalui kegiatan yang menyenangkan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya pelatihan biasa, tetapi juga ajakan untuk mengubah paradigma mengajar guru. Matematika tidak lagi menakutkan, melainkan bisa menjadi sarana menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan berpikir siswa.
“Kalau guru bahagia mengajar, anak pun akan bahagia belajar. Itulah semangat Matematika Gembira,” tambah Nurrina.
Selain berbagi pengalaman, peserta juga dilatih membuat aktivitas numerasi sederhana dengan bahan-bahan yang mudah dijumpai di lingkungan sekolah. Kegiatan seperti bermain angka, berpikir melalui permainan logika, dan tantangan pemecahan masalah menjadi bagian menarik dalam pelatihan ini.
“Semuanya dibuat kontekstual dan menyenangkan agar numerasi terasa dekat dengan kehidupan anak,” ujar salah satu instruktur.
Pelatihan ini diakhiri dengan sesi refleksi dan komitmen peserta untuk menerapkan pembelajaran numerasi yang bermakna di sekolah masing-masing. Para guru Banyumas pun bertekad membawa semangat Matematika Gembira ke kelas-kelas mereka.
“Gerakan ini bukan sekadar pelatihan, tapi awal perubahan cara berpikir tentang belajar Matematika di Indonesia,” pungkas Amar Nugraha.
Dengan partisipasi guru-guru Banyumas dalam Gerakan Numerasi Nasional, semangat literasi angka dan logika kini semakin kuat berdenyut dari ruang-ruang kelas di seluruh Jawa Tengah — menuju Indonesia yang cerdas, kreatif, dan numerat.
Baca juga: BerandaNasionalisme Santri Zaman Kini, SDMu PINTAR Kobarkan Semangat Islami dan Cinta Ilmu
Posting Komentar