Modul Ajar Karawitan Jadi Fokus Tesis UIN SAIZU: SDN 2 Semedo Berkomitmen Lawan Luntur Budaya Lokal



SEMEDO, INFO BANYUMAS – Komitmen SDN 2 Semedo dalam melestarikan seni karawitan sebagai budaya lokal mendapatkan apresiasi dan perhatian serius dari kalangan akademisi. Hari Kamis, 23 Oktober 2025, sekolah ini menjadi lokasi kunjungan istimewa dari dua siswa di UIN SAIZU Purwokerto, yang datang untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan tesis tentang pengembangan modul ajar seni karawitan.


Kunjungan ilmiah ini melibatkan dua mahasiswa yang memiliki fokus studi pada pendidikan seni dan budaya. Mereka adalah Hartono, yang merupakan mahasiswa asal Indramayu, dan rekannya, Solehudin, yang berasal dari Brebes.


Kedua peneliti muda ini memilih SDN 2 Semedo setelah melalui serangkaian observasi dan pertimbangan akademis. Mereka menilai bahwa sekolah tersebut memiliki ekosistem yang ideal untuk pengembangan materi pembelajaran karawitan di tingkat dasar.


Penelitian yang mereka lakukan secara spesifik berjudul “Pengembangan Modul Ajar Seni Karawitan.” Tujuan utama dari riset ini adalah menciptakan panduan ajar yang inovatif dan efektif agar pembelajaran seni karawitan dapat diterima dan dipraktikkan dengan mudah oleh siswa sekolah dasar.


SDN 2 Semedo sendiri terpilih sebagai lokasi utama penelitian karena sekolah ini telah mengimplementasikan ekstrakurikuler seni karawitan secara konsisten. Program ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen sekolah dalam menjaga warisan budaya daerah.


Ekstrakurikuler karawitan di SDN 2 Semedo tidak hanya sekadar kegiatan tambahan, tetapi telah menjadi bagian integral dari pembentukan karakter dan kecintaan siswa terhadap kekayaan tradisi lokal. Ini membuat data dan observasi di sekolah tersebut sangat relevan untuk tesis mereka.


Dalam kunjungan tersebut, Hartono dan Solehudin secara langsung mengamati proses belajar mengajar karawitan, berinteraksi dengan guru pembimbing, dan melihat antusiasme para peserta didik dalam memainkan alat-alat musik tradisional tersebut. Observasi ini menjadi masukan penting bagi penyempurnaan modul ajar.


Modul yang dikembangkan ini diharapkan tidak hanya membantu guru dalam mengajar, tetapi juga dapat menjadi model yang direplikasi oleh sekolah-sekolah dasar lain di seluruh wilayah Banyumas dan sekitarnya yang memiliki kekayaan seni tradisional serupa.


Menanggapi kunjungan akademis ini, Kepala Sekolah SDN 2 Semedo, Bapak Guntur Danang Sulistyawan, S.Pd., menyampaikan pandangan tegasnya mengenai urgensi pelestarian budaya. Beliau melihat kegiatan karawitan sebagai benteng pertahanan terhadap pengaruh budaya asing.


Menurut Bapak Guntur, kegiatan karawitan adalah esensial untuk dikenalkan kepada peserta didik sejak usia dini. Tujuannya agar mereka dapat menumbuhkan kecintaan yang mendalam dan melestarikan budaya daerah.


“Di tengah arus modernisasi yang sangat cepat ini, kami mengamati bahwa kecintaan terhadap budaya tradisional mulai luntur pada generasi muda,” ungkap Bapak Guntur Danang Sulistyawan saat memberikan pernyataan.


Oleh karena itu, sekolah memiliki upaya dan kebijakan yang jelas. Beliau menegaskan, “Karena itu, sekolah berupaya agar seni karawitan tetap hidup di hati anak-anak. Ini adalah upaya kami agar mereka tidak kehilangan akar budayanya.”


Dari sisi peneliti, Hartono dan Solehudin menyatakan rasa syukur atas kesempatan berharga ini. Mereka juga merasa sangat bahagia atas sambutan yang hangat dan dukungan penuh dari jajaran dewan guru dan kepala sekolah.


Mereka menggarisbawahi kolaborasi yang terjalin selama proses penelitian. Kedua mahasiswa pascasarjana ini memberikan apresiasi tinggi terhadap keterbukaan yang ditunjukkan oleh SDN 2 Semedo.



“Kami sangat mengapresiasi keterbukaan SDN 2 Semedo dalam memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian,” ujar salah satu dari mereka, seraya menyatakan bahwa hal itu mempermudah proses pengumpulan data valid.


Mereka juga merasa senang dapat melihat langsung pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler karawitan di sekolah yang menurut mereka berjalan dengan sangat efektif dan meriah.

BACA JUGA : 

Diguyur Hujan, 544 Pramuka Siaga Kemranjen Kibarkan Semangat Karakter di Lapangan Sibalung

Kunjungan penelitian ini tidak hanya diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi Hartono dan Solehudin dalam menyelesaikan studi akademik mereka, tetapi juga menjadi dorongan. Harapannya, hal ini menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk semakin berani dan aktif dalam mengembangkan pembelajaran berbasis budaya lokal.

Kontributor: Mas Anang

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama