SEMEDO, INFO BANYUMAS – SD Negeri 2 Semedo menggelar kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang edukatif dengan topik membuat sapu lidi pada Selasa (21/10/2025), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengintegrasikan materi teori di kelas dengan pengalaman dan nyata praktis dari lingkungan sekitar.
Aktivitas pembuatan sapu lidi tersebut dilakukan langsung di lingkungan sekolah, memanfaatkan bahan baku yang tersedia melimpah di sekitar Semedo, yakni daun kelapa kering. Para siswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut menunjukkan antusiasme yang tinggi, bersemangat mengumpulkan bahan, membersihkan setiap helai lidi, dan merangkainya secara bertahap.
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) tersebut dirancang khusus untuk memberikan pengalaman tangan pertama kepada siswa, melampaui batas-batas pembelajaran teoritis di ruang kelas. Melalui proses tersebut, siswa tidak hanya dilatih untuk menguasai keterampilan teknis merangkai, tetapi juga dipupuk rasa tanggung jawab mereka.
Aspek penting lainnya yang dikembangkan adalah kemampuan kerja sama tim di antara siswa dalam menyelesaikan proyek pembuatan sapu lidi. Kegiatan tersebut secara holistik juga menumbuhkan kepedulian peserta terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka.
Kepala SDN 2 Semedo, Bapak Guntur Danang Sulistyawan, S.Pd., menjadi salah satu pihak yang bertanggung jawab atas inisiasi pembelajaran kontekstual ini.Beliau menjelaskan bahwa sekolah sengaja memilih proyek membuat sapu lidi karena erat dengan kehidupan sehari-hari dan ketersediaan sumber daya lokal.Inisiatif sederhana namun penuh makna, diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya.
Bapak Guntur Danang Sulistyawan menyampaikan alasan utama di balik pemilihan proyek tersebut.
“Kami ingin siswa belajar hal nyata dari lingkungan sekitar,” ujar beliau, menegaskan filosofi pembelajaran yang dianut sekolah.Beliau menikmati manfaat ganda dari kegiatan praktis tersebut. “Dengan membuat sapu lidi, anak-anak belajar keterampilan hidup, kerja sama, dan kepedulian terhadap alam,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Sekolah juga memaparkan target jangka panjang yang ingin dicapai melalui metode pembelajaran ini.
“Harapannya, siswa lebih kreatif dan bisa memanfaatkan bahan sederhana menjadi sesuatu yang berguna,” kata Bapak Guntur Danang, tekanan aspek pemanfaatan bahan lokal.Beliau menambahkan, bahwa kegiatan ini juga memiliki dampak etis yang penting: “Selain itu, mereka juga menjadi lebih menghargai hasil kerja tangan mereka sendiri.”
Kontributor : Mas Anang
Posting Komentar