Latihan tari yang melibatkan dua lembaga pendidikan ini mencerminkan semangat gotong royong dalam menjaga warisan budaya daerah. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap gerakan tari yang diajarkan oleh para pembimbing dari SMK Sriwijaya Lumbir.
“Kegiatan ini sangat positif karena anak-anak bisa mengenal lebih dekat budaya setempat,” ujar Kepala SDN 4 Cingebul. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin agar budaya daerah tidak hilang dimakan zaman,” tambahnya.
Latihan tari Megot ini juga menjadi sarana bagi siswa untuk belajar tentang disiplin, kerja sama, dan percaya diri dalam menampilkan karya seni. Kegiatan berlangsung penuh semangat dengan iringan musik tradisional yang menggugah suasana.
Indri, guru pembimbing dari SMK Sriwijaya Lumbir, menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah dasar atas kesempatan berkolaborasi tersebut. “Kami berterima kasih telah diberi kesempatan bekerja sama dengan SDN 4 Cingebul,” ujarnya. “Harapannya, anak-anak dapat mengembangkan bakat tari mereka dan tampil maksimal pada penutupan TMMD nanti, 6 November 2025.”
Selain fokus pada latihan tari Megot, kegiatan ini juga mencakup sesi tambahan berupa latihan flashmob lagu Bola Bale, yang akan ditampilkan dalam acara penutupan TMMD mendatang.
“Selain latihan tari tradisional, anak-anak juga kami ajak berkreasi dengan gerak modern lewat flashmob agar kegiatan lebih menarik,” jelas salah satu guru pendamping SDN 4 Cingebul.
“Anak-anak terlihat sangat senang dan percaya diri. Ini bukti bahwa kegiatan seni dapat menjadi media pembelajaran yang menyenangkan,” ujar seorang guru kelas yang turut mendampingi latihan.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat, kegiatan latihan tari Megot di SDN 4 Cingebul menjadi simbol kepedulian terhadap pelestarian budaya sekaligus bukti nyata sinergi antara pendidikan dasar dan menengah dalam memperkuat karakter serta kecintaan terhadap budaya lokal.
Kontributor: Tim Kreatif SDN 4 Cingebul


Posting Komentar