Purwokerto - Info Banyumas. Simulasi program digitalisasi pembelajaran yang mencakup pembagian tablet langsung dari Presiden Republik Indonesia digelar pada Senin, 1 Desember 2025 di Java Heritage. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, serta diikuti oleh SDN 4 Cingebul, dan SDN 2 Lumbir sebagai bagian dari percepatan transformasi pendidikan nasional.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat pemerataan akses pendidikan, meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi, dan menghadirkan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Pemberian tablet ditujukan bagi sekolah-sekolah di 38 provinsi dengan fokus awal pada daerah 3T serta sekolah berkinerja baik.
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian Presiden terhadap dunia pendidikan. Menurut mereka, tablet pembelajaran menjadi wujud komitmen kuat pemerintah dalam memperkuat layanan pendidikan digital.
“Dinas Pendidikan menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas perhatian Presiden Republik Indonesia melalui program pendistribusian tablet pembelajaran untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia,” ujar Muhammad Robani.
Simulasi juga dirancang untuk menunjukkan pemanfaatan tablet secara optimal dalam proses belajar mengajar. Perangkat tersebut diharapkan dapat memperluas akses peserta didik terhadap sumber belajar digital serta memperkuat pembelajaran abad 21.
“Dengan hadirnya tablet pembelajaran ini, kami berharap proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih interaktif, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” tambah Robani dalam keterangannya.
Selain penyerahan tablet, siswa dan guru juga memperoleh pendampingan teknis terkait penggunaan perangkat. Pendampingan ini dilakukan agar tablet dapat digunakan secara aman, efektif, dan sesuai kebutuhan pembelajaran.
“Kami menjelaskan kepada siswa dan guru mengenai fitur-fitur utama tablet, cara mengakses aplikasi pembelajaran, serta aturan pemakaian yang aman dan bertanggung jawab,” jelas Wira selaku instruktur.
Instruktur juga menekankan pentingnya perawatan perangkat agar tablet tetap awet dan mampu mendukung pembelajaran dalam jangka panjang. Pengetahuan teknis ini menjadi bekal bagi pengguna pemula, terutama siswa sekolah dasar.
“Kami juga memberikan arahan terkait perawatan perangkat, seperti menjaga daya baterai, kebersihan layar, dan penyimpanan tablet agar tetap awet,” lanjut Wira.
Para guru dari SDN 4 Cingebul dan SDN 2 Lumbir menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang mereka terima. Mereka menilai pemberian tablet ini sangat relevan dengan tuntutan pendidikan masa kini.
“Kami, para guru, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas bantuan tablet pembelajaran yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia,” ungkap Ade Saputro dan Hesti Medianti.
Guru menambahkan bahwa perangkat tersebut akan mendukung akselerasi pembelajaran digital di sekolah. Dengan tablet, siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengakses materi yang variatif dan inovatif.
“Kehadiran perangkat ini merupakan dukungan nyata pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan percepatan transformasi digital di sekolah,” lanjut keduanya.
Dukungan ini juga mendapat respons antusias dari siswa SDN 4 Cingebul. Bagi mereka, tablet bukan hanya alat belajar, tetapi juga pintu menuju pengalaman pendidikan yang lebih menyenangkan.
“Kami, siswa-siswi SDN 4 Cingebul, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Republik Indonesia atas bantuan tablet pembelajaran,” ujar Muhammad Hilmi Hamizan.
Siswa menyatakan bahwa tablet tersebut membantu mereka belajar dengan cara yang lebih praktis dan modern. Dengan perangkat digital, mereka dapat membaca materi, mengerjakan tugas, dan mengeksplorasi pengetahuan secara lebih luas.
“Kami sangat senang dan bangga menerima tablet ini, karena perangkat ini akan membantu kami belajar dengan lebih mudah dan menyenangkan,” tambah Hilmi.
Melalui program ini, pemerintah berharap seluruh satuan pendidikan dapat beradaptasi lebih cepat dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Simulasi digitalisasi seperti ini menjadi langkah strategis untuk mengukur kesiapan sekolah dalam implementasi perangkat digital.
“Melalui tablet ini, kami bisa membaca lebih banyak materi, mengerjakan tugas secara digital, dan memperluas wawasan kami tentang banyak hal baru,” tutup Hilmi.
Dengan penyaluran tablet ke 38 provinsi dan fokus khusus bagi daerah 3T, program ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih merata, modern, dan berkualitas bagi seluruh peserta didik Indonesia.
Kontributor: Ade Saputro (Bul4)


Posting Komentar