PGRI Jawa Tengah dan 35 Kabupaten/Kota Raih Penghargaan Tata Kelola Keuangan Terbaik


JAKARTA, INFO BANYUMAS || Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Tengah bersama 35 kabupaten/kota berhasil meraih penghargaan atas tata kelola keuangan terbaik dalam ajang Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) I PGRI 2025, Rabu, (12/02/2025). Acara tersebut berlangsung di Hotel Millennium, Jakarta, dan menjadi momentum penting dalam menegaskan komitmen organisasi terhadap transparansi dan akuntabilitas keuangan.


Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., kepada Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr. Muhdi, S.H., M.Hum. 


Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari disiplin organisasi dalam memastikan seluruh kewajiban iuran anggota telah dilunasi hingga Desember 2024, sesuai dengan program PB PGRI Masa Bakti XXIII.


Keberhasilan yang diraih tidak lepas dari peran aktif PGRI di tingkat kabupaten/kota dalam menerapkan sistem keuangan yang transparan dan tertib.


Setiap daerah berupaya menjaga komitmen untuk memastikan iuran anggota dikelola dengan baik demi mendukung keberlangsungan organisasi.


Dr. Muhdi menegaskan bahwa pencapaian tersebut  merupakan hasil kerja sama yang solid antara pengurus provinsi dan pengurus kabupaten/kota. 


Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam memastikan kepatuhan terhadap kewajiban keuangan.


"Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini. Ini merupakan bukti nyata bahwa pengelolaan keuangan yang disiplin dan akuntabel dapat memberikan manfaat besar bagi organisasi dan anggotanya," ujar Dr. Muhdi.


Menurutnya, keberhasilan yang diraih juga mencerminkan tingginya kesadaran anggota PGRI dalam mendukung program organisasi melalui pemenuhan kewajiban iuran. Hal tersebut menjadi landasan kuat dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru.


Selain itu, Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., mengapresiasi kinerja PGRI Jawa Tengah dalam menjaga tata kelola keuangan yang baik. Ia berharap keberhasilan yang diraih PGRI Jateng dapat menjadi contoh bagi PGRI di daerah lain untuk menerapkan sistem yang lebih transparan dan profesional.


"Penghargaan ini bukan hanya sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai dorongan bagi semua pengurus daerah untuk terus menjaga akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan organisasi," ujar Unifah.


Dengan penghargaan yang telah diraih, PGRI Jawa Tengah semakin termotivasi untuk meningkatkan pelayanan dan program yang bermanfaat bagi anggotanya. Berbagai inisiatif telah disiapkan guna memperkuat peran organisasi dalam meningkatkan kesejahteraan guru.


Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah optimalisasi pemanfaatan iuran anggota untuk berbagai program peningkatan kompetensi guru. Dana yang dikelola dengan baik akan dikembalikan dalam bentuk pelatihan, seminar, dan bantuan kesejahteraan bagi anggota.


Para ketua PGRI kabupaten/kota yang hadir dalam Konkernas I 2025 juga menyampaikan komitmennya untuk terus menjaga disiplin keuangan dan mendukung transparansi dalam organisasi. Mereka menilai penghargaan ini sebagai hasil dari sinergi yang kuat antara pengurus dan anggota.


PGRI Jawa Tengah telah lama dikenal sebagai salah satu organisasi profesi guru yang aktif dalam berbagai program pengembangan pendidikan. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, PGRI Jateng dapat lebih fokus dalam menjalankan program kerja yang berdampak nyata bagi anggotanya.


Penghargaan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan anggota terhadap PGRI sebagai organisasi yang bertanggung jawab dan profesional. Keberhasilan dalam pengelolaan keuangan menjadi indikator penting dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan organisasi.


Ke depan, PGRI Jawa Tengah berkomitmen untuk terus meningkatkan standar tata kelola keuangan yang lebih baik. Evaluasi dan pengawasan rutin akan terus dilakukan guna memastikan setiap dana yang dikelola dapat digunakan secara optimal.


Dengan semangat transparansi dan akuntabilitas, PGRI Jawa Tengah berharap dapat terus menjadi teladan dalam pengelolaan organisasi profesi yang profesional. Langkah tersebut diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. (Prio Wibowo/YK)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama