LUMBIR, INFO BANYUMAS ǁ
Rabu, 26 Februari 2025, Lapangan Desa Ciaur di Kecamatan Lumbir, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah, menjadi saksi atas bakat dan kreativitas para siswa
Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Lumbir dalam ajang "Loma Geguritan: Gebyar
Seni Kecamatan Lumbir 2025". Lomba
geguritan yang diikuti oleh 30 peserta ini menyuguhkan penampilan-penampilan
memukau, namun satu nama berhasil
mencuri perhatian: Faliha Myla Adiba, siswi SD Negeri 3 Canduk. Keberhasilannya meraih juara pertama menjadi
bukti nyata potensi literasi dan seni
sastra di usia muda.
Suasana lomba geguritan berlangsung meriah. Para peserta, dengan penuh percaya diri,
membacakan geguritan karya mereka di hadapan para juri dan penonton. Ekspresi wajah mereka yang bersemangat,
dipadu dengan lantunan syair yang indah, menciptakan atmosfer yang inspiratif
dan penuh apresiasi seni. Lomba ini
tidak hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi wahana untuk menggali dan
mengembangkan bakat literasi siswa di Kecamatan Lumbir.
Keberhasilan Faliha Myla Adiba dalam lomba geguritan ini
tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan guru pembimbingnya, Anita Tri
Wahyuningsih, S.Pd. Ibu Anita, begitu ia
akrab disapa, berperan penting dalam
mengasah kemampuan Faliha dalam memahami dan menghayati isi geguritan, serta melatihnya agar mampu menyampaikan
pesan geguritan dengan baik dan penuh penghayatan. Dedikasi Ibu Anita menjadi kunci keberhasilan Faliha dalam
meraih prestasi gemilang.
"Saya sangat bangga dan bersyukur atas prestasi yang
diraih Faliha," ujar Anita Tri Wahyuningsih, S.Pd., guru pembimbing
Faliha.
"Proses latihan yang cukup panjang akhirnya membuahkan
hasil yang manis. Faliha memiliki
potensi yang luar biasa dalam bidang sastra, dan saya berharap ia akan terus
mengembangkan bakatnya di masa mendatang."
Ibu Anita juga menambahkan bahwa kunci keberhasilan Faliha
adalah ketekunan dan minat yang tinggi terhadap dunia sastra.
Faliha sendiri mengaku senang dan terkejut atas
kemenangannya.
"Awalnya saya merasa gugup, tetapi setelah mulai
membacakan geguritan, rasa gugup itu hilang," kata Faliha.
"Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Guru yang telah
membimbing saya dengan sabar."
Prestasi yang diraih Faliha tersebut menjadi bukti bahwa
usia muda bukanlah halangan untuk meraih prestasi di bidang seni dan sastra.
Camat Lumbir, Susanti Tri Pamuji, S.STP, M.Si., turut hadir
dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta lomba
geguritan.
"Lomba ini merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan minat baca dan apresiasi seni sastra di kalangan siswa," kata
Ibu Camat.
"Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus
berlanjut dan semakin memotivasi siswa untuk berkreasi dan berprestasi."
Bapak Kepala Desa Canduk, Sudarto juga menyampaikan rasa
bangga terhadap Faliha Myla Adiba yang telah mengharumkan nama Desa Canduk dan
Kecamatan Lumbir. Beliau berharap
keberhasilan Faliha dapat menginspirasi siswa lain untuk terus berlatih dan
mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Dukungan dari pemerintah Desa sangat penting dalam mendorong kegiatan
positif seperti ini.
Selain itu, lomba geguritan tersebut juga bertujuan untuk
melestarikan budaya lokal, khususnya seni sastra tradisional Jawa. Geguritan, sebagai salah satu bentuk puisi
Jawa, memiliki nilai estetika dan
filosofis yang tinggi. Dengan mengikuti
lomba ini, para siswa diharapkan dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan
budaya bangsa.
Para juri lomba geguritan terdiri dari para ahli sastra dan
seniman lokal yang berpengalaman. Salah satunya adalah Bapak Wanto Tirta atau
lebih akrab di sapa kang Wanto Tirta beliau adalah Presiden geguritan Banyumas,
Mereka menilai penampilan peserta
berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:
kualitas isi geguritan, teknik
membaca, penghayatan, dan penampilan panggung. Proses penjurian dilakukan secara objektif
dan transparan.
Kesuksesan "Loma Geguritan: Gebyar Seni Kecamatan
Lumbir 2025" tidak terlepas dari
kerja keras panitia penyelenggara.
Mereka telah mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, hingga
penutupan acara. Dedikasi panitia
patut diapresiasi.
Lomba geguritan tersebut diharapkan dapat menjadi agenda
tahunan di Kecamatan Lumbir. Kegiatan
ini dinilai sangat positif dalam rangka mengembangkan bakat dan minat siswa di
bidang seni sastra. Dukungan dari
berbagai pihak sangat diperlukan untuk keberlangsungan acara ini.
Keberhasilan Faliha Myla Adiba menjadi inspirasi bagi siswa
lainnya untuk berani mengeksplorasi bakat dan minat mereka. Lomba geguritan ini membuktikan bahwa potensi
anak Indonesia sangat luar biasa dan perlu terus diasah dan dikembangkan.
Pemerintah Kecamatan Lumbir berkomitmen untuk terus
mendukung kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat bagi perkembangan anak
muda. Salah satu bentuk dukungan
tersebut adalah dengan menyelenggarakan lomba geguritan secara rutin.
Partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan ini juga
sangat penting. Dukungan dari orang tua,
guru, dan masyarakat luas sangat memotivasi para siswa untuk berprestasi.
Ke depan, diharapkan lomba geguritan dapat ditingkatkan
kualitasnya, baik dari segi materi maupun pelaksanaan. Inovasi dan kreativitas sangat diperlukan
agar lomba ini semakin menarik dan memotivasi para peserta.
Dengan adanya lomba geguritan tersebut, diharapkan dapat
muncul bibit-bibit unggul di bidang sastra dari Kecamatan Lumbir. Mereka kelak dapat menjadi penerus tradisi geguritan dan memperkaya khazanah
sastra Indonesia.
Semoga prestasi Faliha Myla Adiba dapat menginspirasi banyak anak muda untuk
berani bermimpi dan mengejar cita-cita mereka.
Prestasi tersebut merupakan bukti bahwa dengan kerja keras dan tekad
yang kuat, semua hal dapat dicapai (Eko
Yuliansor)
Posting Komentar