3 Siswa Terbaik Lumbir Berpartisipasi dalam Simulasi OSNP IPA dan IPS Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025



PURWOKERTO, INFO BANYUMAS  – Tiga siswa berprestasi dari Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, menunjukkan kesiapan mereka dalam ajang Sains Olimpiade Nasional Pelajar (OSNP) bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan mengikuti simulasi tingkat provinsi Jawa Tengah. Kegiatan penting ini berlangsung pada Kamis, 31 Juli 2025, bertempat di SD 3 Bahasa Putera Harapan, mulai pukul 09.30 hingga 12.30 WIB, menjadi barometer awal bagi talenta-talenta muda di bidang IPS.


Simulasi OSNP tersebut merupakan tahapan krusial dalam mempersiapkan siswa-siswi terbaik Jawa Tengah untuk menghadapi kompetisi sains tingkat nasional yang sesungguhnya. Program ini dirancang untuk menguji pemahaman mendalam siswa terhadap materi IPS, kemampuan analitis, serta keterampilan pemecahan masalah yang kompleks, yang semuanya esensial untuk sukses di tingkat yang lebih tinggi.


Olimpiade Sains Nasional Pelajar sendiri adalah ajang bergengsi yang diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Tujuannya adalah untuk menjaring dan mengembangkan potensi siswa dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk IPS, serta memupuk semangat kompetisi yang sehat dan sportivitas.


Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, yang mencakup geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi, memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman siswa tentang masyarakat, budaya, dan dinamika global. Melalui OSNP IPS, diharapkan siswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan nyata dan isu-isu kontemporer.


Implementasi simulasi di tingkat provinsi tersebut menjadi indikator penting bagi kesiapan daerah dalam mencetak generasi penerus yang unggul di bidang ilmu pengetahuan. Jawa Tengah, sebagai salah satu provinsi dengan populasi siswa yang besar, selalu berupaya maksimal dalam memberikan fasilitas dan dukungan bagi para pesertanya.


Para siswa yang mengikuti simulasi tersebut telah melalui seleksi ketat di tingkat kabupaten/kota masing-masing, menunjukkan bahwa mereka adalah representasi terbaik dari sekolah dan daerahnya. Proses seleksi berjenjang ini memastikan bahwa hanya siswa dengan kualifikasi dan potensi tertinggi yang dapat melaju ke tahap provinsi.


Kecamatan Lumbir, melalui tiga perwakilannya, Wahyu Febriani dari SDN 3 Dermaji, Muhammad Akbar Fuady Sokheh dari SDN 3 Canduk, dan Wineke Asfsheen Nesya, SDN 1 Dermaji, menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan berkualitas. Siswa ketiga ini didampingi oleh guru pembimbing masing-masing: Selvi Dwi Aryanti, S.Pd. untuk Wahyu, Dian Pertiwi, S.Pd. untuk Muhammad Akbar, dan Suharti, S.Pd. untuk Wineke.


Selvi Dwi Aryanti, S.Pd., guru pembimbing Wahyu Febriani, mengungkapkan kebanggaannya terhadap dedikasi siswanya. 


“Wahyu telah menunjukkan semangat belajar yang luar biasa dan kerja keras yang tak kenal lelah dalam mempersiapkan simulasi ini. Kami sangat berharap pengalaman ini akan memberikan bekal berharga untuk kompetisi yang sebenarnya,” ujarnya.


Senada dengan itu, Dian Pertiwi, S.Pd., pembimbing Muhammad Akbar Fuady Sokheh, memberikan tantangan dalam mempersiapkan siswa untuk kompetisi sekelas OSNP. 


“Materi IPS yang diujikan sangat luas dan mendalam. Kami fokus pada strategi pemahaman konsep dan analisis kasus agar siswa mampu berpikir kritis dan komprehensif,” jelasnya.


Suharti, S.Pd., yang mendampingi Wineke Asfsheen Nesya, menekankan pentingnya proses belajar dan pengembangan karakter di atas segalanya. 


“Terlepas dari hasil akhir, partisipasi dalam simulasi ini adalah kemenangan tersendiri bagi Wineke. Ini adalah kesempatan emas untuk belajar, berinteraksi, dan mengukur kemampuan diri,” tuturnya.


Wahyu Febriani, salah satu peserta dari Lumbir, berbagi perasaannya setelah mengikuti simulasi. 


"Awalnya tegang, tapi setelah mengerjakan soal, saya merasa lebih percaya diri. Simulasi ini sangat membantu saya mengetahui bagian mana yang perlu saya perbaiki lagi," ungkap Wahyu dengan antusias.


Muhammad Akbar Fuady Sokheh menambahkan bahwa simulasi ini memberikan gambaran yang jelas tentang tingkat kesulitan OSNP provinsi. 


“Soalnya lebih menantang dari yang saya bayangkan, tapi justru itu yang membuat saya termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Ini pengalaman yang sangat berharga,” katanya.


Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang uji coba kemampuan akademis, tetapi juga platform untuk membangun jejaring antar siswa dan guru, serta memupuk semangat keunggulan di kalangan pelajar.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama