Parungkamal, 22 Agustus 2025 — Suasana halaman SDN 1 Parungkamal pada akhir pekan lalu dipenuhi keceriaan. Sebanyak sembilan regu Pramuka Penggalang saling beradu ketangkasan dalam kegiatan Perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa) yang menjadi agenda tahunan sekolah.
Perjusa tahun ini diikuti dengan antusias oleh siswa kelas 4 hingga kelas 6. Mereka dibagi menjadi sembilan regu, terdiri dari regu putra dan regu putri, yang masing-masing menunjukkan semangat tinggi untuk menjadi yang terbaik.
Sejak pagi, berbagai lomba ketangkasan sudah digelar. Mulai dari lomba pionering, semaphore, sandi morse, hingga permainan tradisional yang dikemas dalam bentuk kompetisi antarregu. Semua dirancang untuk melatih keterampilan sekaligus mengasah kerja sama tim.
Lomba semaphore menjadi ajang yang paling ramai disaksikan. Siswa ditantang mengirimkan pesan dengan gerakan bendera. Banyak yang salah membaca, namun sorak sorai penonton justru menambah semangat para peserta untuk mencoba kembali. Semaphore juga menjadi penentu keberangkatan regu saat wide game.
Selain keterampilan teknis, ada juga lomba yel-yel antarregu. Setiap kelompok menampilkan kekompakan lewat gerakan, nyanyian, dan teriakan semangat yang membuat suasana semakin meriah. Kreativitas anak-anak tampak jelas dalam penampilan mereka yang penuh keceriaan.
Kepala SDN 1 Parungkamal menyampaikan bahwa sembilan regu yang bertanding menunjukkan kualitas yang luar biasa.
“Ketangkasan bukan soal menang atau kalah, tetapi bagaimana anak-anak belajar disiplin, kompak, dan berani menghadapi tantangan,” ujarnya dalam sambutan.
Para guru sekaligus pembina yang bertugas sebagai juri juga menilai bahwa setiap regu memiliki kelebihan masing-masing. Ada regu yang menonjol dalam ketepatan, ada pula yang unggul dalam kreativitas. Semua mendapat apresiasi.
Bagi siswa, pengalaman ini menjadi momen berharga. Mereka belajar mengatur strategi, membagi tugas, dan bekerja sama dengan teman-teman. Tidak sedikit pula yang merasakan pentingnya saling mendukung agar bisa menyelesaikan tantangan bersama.
Salah satu peserta, Khoirul dari kelas 5, mengaku sangat senang mengikuti lomba.
“Saya paling suka lomba pionering. Walau sulit, tapi kalau kerja sama semua jadi lebih mudah,” katanya sambil tersenyum puas.
Menjelang sore, hasil perlombaan diumumkan. Suasana tegang menyelimuti para peserta yang menanti regunya disebut sebagai juara. Meski ada yang menang dan ada yang kalah, semua regu tetap menunjukkan wajah ceria.
Kegiatan Perjusa tidak hanya berakhir pada lomba siang hari. Malamnya, seluruh regu kembali berkumpul dalam acara api unggun yang menjadi simbol semangat persaudaraan. Penampilan seni dan yel-yel semakin mempererat kekompakan mereka.
Dengan semangat kepanduan, kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama pada setiap siswa. Semua pengalaman yang diperoleh menjadi bekal berharga untuk kehidupan mereka di masa depan.
Api Semangat Perjusa menjadi simbol semangat sembilan regu Penggalang diyakini akan terus menyala, membawa mereka menjadi generasi muda yang tangguh, cerdas, dan berkarakter.
Kontributor : Pria S
Posting Komentar