KARANGLEWAS, www.infobanyumas.com - SMP Negeri 3 Karanglewas menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) bertema Implementasi Pembelajaran Mendalam pada Senin, 4 Agustus 2025, bertempat di ruang Laboratorium IPA sekolah tersebut.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran ini melibatkan seluruh guru sebagai peserta aktif dalam rangka penguatan strategi mengajar yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Kegiatan hari ini semoga menguatkan kita untuk mengimplementasikan pembelajaran mendalam dalam keseharian di kelas,” ujar Mayasari Sasmito, S.Kom., M.Kom., Kepala SMPN 3 Karanglewas.
Pengawas SMP, Sutarno, S.Pd., M.Pd., turut hadir dan memberikan pemahaman mendalam mengenai urgensi pembelajaran bermakna di sekolah-sekolah saat ini.
Menurutnya, fenomena Schooling Without Learning menjadi salah satu alasan utama perlunya transformasi pendekatan pengajaran agar siswa tidak hanya hadir secara fisik di kelas, tetapi juga terlibat secara aktif dan bermakna.
“Banyak siswa yang hadir di kelas hanya raganya saja. Ini harus diubah,” kata Sutarno dalam pemaparannya di hadapan para guru.
Ia menegaskan bahwa bahan ajar dalam pembelajaran mendalam tidak bisa sembarangan. Konten pembelajaran harus bersifat kontekstual dan mendorong siswa untuk mempraktikkan apa yang mereka pelajari.
Sutarno menjelaskan bahwa hasil belajar seharusnya tidak berhenti pada nilai semata, melainkan berupa pengalaman yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
“Pembelajaran mendalam itu ketika siswa mampu mengaitkan materi dengan kehidupan nyata, bukan hanya menghafal teori,” ujarnya menekankan.
Ketua panitia IHT, Awaludin Soleh, S.Pd., mengungkapkan apresiasinya atas dukungan semua pihak, terutama guru-guru yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan acara ini.
Ia menyebutkan bahwa meskipun sebagian guru mengikuti pelatihan serupa di sekolah lain, kegiatan di SMPN 3 Karanglewas tetap berlangsung lancar dan penuh antusiasme.
“Terima kasih kepada bapak dan ibu guru atas kerja samanya sehingga IHT hari ini dapat terlaksana dengan baik,” kata Awaludin.
Selain itu, IHT kali ini menghadirkan tiga narasumber yang mengupas materi terkait pembelajaran mendalam dari berbagai aspek, mulai dari perencanaan, praktik, hingga evaluasi.
Kegiatan ini juga menjadi wadah refleksi bagi para guru untuk saling berbagi pengalaman serta memperkaya pendekatan mereka dalam mendidik generasi muda.
“Guru yang baik adalah guru yang bisa menginspirasi anak didiknya,” pungkas Sutarno mengakhiri sesi diskusi yang menggugah semangat para pendidik.
Kontributor: Rery Mei
Posting Komentar