PEKUNCEN, INFO BANYUMAS - Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Pekuncen, Banyumas, pada Senin sore (29/9/2025), mengakibatkan insiden serius di mana sebatang pohon Pete berukuran besar tumbang dan menimpa rumah warga. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB ini secara langsung merusak bagian atap rumah milik Bapak Kamali, yang berlokasi di RT 05/06 Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, namun dilaporkan tidak menimbulkan korban jiwa.
Intensitas curah hujan yang tinggi dan tiupan angin yang tidak biasa pada awal pekan menjadi pemicu utama insiden alam tersebut. Langit Pekuncen yang sebelumnya mendung tebal tiba-tiba mengeluarkan air dengan deras, diiringi suara gemuruh angin yang menyapu pepohonan di sekitar pemukiman.
Warga setempat menceritakan bahwa pohon Pete yang tumbang itu memang sudah berumur tua, tetapi tidak ada yang menyangka bahwa kekuatan angin akan cukup besar untuk merobohkannya hingga mengenai sasaran. Bunyi keras dari benturan dahan dan material atap yang pecah sontak memecah keheningan sore itu, memicu kepanikan singkat di kalangan tetangga.
Akibat benturan keras tersebut, atap rumah Bapak Kamali mengalami kerusakan yang cukup parah, terutama pada bagian teras dan kamar depan yang langsung tertimpa batang utama pohon. Sejumlah genteng hancur total, dan beberapa balok penyangga atap dikabarkan patah, memperlihatkan risiko kerusakan struktur yang lebih luas.
Meski demikian, informasi yang paling melegakan adalah konfirmasi bahwa seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri dan tidak ada satu pun korban luka maupun korban jiwa yang ditimbulkan dari peristiwa tumbangnya pohon ini. Bapak Kamali dan keluarganya segera mengungsi ke tempat aman setelah mendengar suara retakan sebelum pohon jatuh.
Menanggapi laporan darurat dari warga, pihak Kecamatan Pekuncen segera merespons dengan menerjunkan tim gabungan penanggulangan bencana ke lokasi kejadian. Kesiapan tanggap darurat tersebut menunjukkan respons cepat pemerintah daerah dalam menangani musibah yang melibatkan cuaca ekstrem.
Tim yang terdiri dari aparat kepolisian setempat, anggota Koramil Pekuncen, dan dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Kasi Trantibum) Kecamatan Pekuncen, Pandu Rahandika, S.I.P, tiba di lokasi untuk memimpin proses evakuasi. Kehadiran tim gabungan ini memastikan bahwa penanganan berjalan tertib dan aman.
Proses evakuasi dan pemotongan pohon berjalan cukup alot mengingat ukuran pohon Pete yang besar dan posisinya yang menindih bangunan, memerlukan alat berat dan keahlian khusus untuk memotong batangnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Namun, dengan koordinasi yang baik, hambatan tersebut dapat diatasi.
Pandu Rahandika, S.I.P, Kasi Trantibum Kecamatan Pekuncen, yang hadir langsung di lokasi, memastikan bahwa prioritas utama adalah menyingkirkan material pohon secepat mungkin agar rumah Bapak Kamali dapat segera diperbaiki.
"Kami langsung turun ke lokasi begitu mendapat laporan. Kami kerahkan semua sumber daya, dari kepolisian dan TNI, untuk membantu warga. Syukurlah, proses pemotongan pohon yang menimpa rumah Bapak Kamali dapat berjalan lancar tanpa kendala besar,” ujar Pandu saat diwawancarai di tengah proses pembersihan.
Ia juga menambahkan bahwa operasi tersebut sangat mengandalkan kerja sama antar instansi dan masyarakat.
"Ini adalah operasi yang membutuhkan ketelitian dan kekuatan. Kami berterima kasih kepada jajaran kepolisian dan Koramil yang turut serta mengamankan dan membantu proses evakuasi, menunjukkan sinergi yang kuat di wilayah Pekuncen.”
Di samping upaya dari tim gabungan, solidaritas warga sekitar Pekuncen juga terlihat jelas di lokasi kejadian. Seorang warga setempat yang turut bergotong royong, Bapak Budi, mengungkapkan betapa pentingnya saling bantu dalam situasi darurat seperti ini.
“Kami tidak bisa diam saja melihat Pak Kamali tertimpa musibah. Semua langsung ambil parang, gergaji, ikut membersihkan ranting-ranting. Ini sudah jadi kewajiban kita bersama sebagai tetangga,” kata Budi dengan nada penuh kepedulian.
Gotong royong warga tersebut menjadi salah satu faktor kunci yang mempercepat pembersihan material reruntuhan, membuktikan semangat kemasyarakatan yang masih tinggi di Desa Pekuncen. Tanpa bantuan spontan dari warga, pekerjaan pembersihan pasti akan memakan waktu yang jauh lebih lama.
Lebih lanjut, Pandu Rahandika mengingatkan seluruh masyarakat Pekuncen untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat prediksi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat agar selalu memantau kondisi cuaca. Apabila di sekitar rumah ada pohon yang sudah terlalu tua atau rapuh, mohon untuk segera dilakukan pemotongan preventif,” tegasnya, memberikan peringatan akan potensi bahaya serupa.
Hingga menjelang sore hari, seluruh material pohon yang tumbang telah berhasil dibersihkan dari atap dan halaman rumah. Tim gabungan memastikan lokasi aman sebelum meninggalkan tempat kejadian.
Saat ini, rumah Bapak Kamali telah memasuki tahap perbaikan sementara, dibantu oleh inisiatif dari pihak desa dan sumbangan sukarela dari masyarakat. Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi seluruh warga Pekuncen akan pentingnya mitigasi bencana di tengah perubahan iklim yang ekstrem.
Kontributor : Mas Anang
Posting Komentar