Sukses Tuntaskan Asesmen, ANBK Gelombang Tiga SD di Wulayah Lumbir Berjalan Mulus Tanpa Kendala



LUMBIR, INFO BANYUMAS - Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Lumbir, Jawa Tengah, berhasil merampungkan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Gelombang Ketiga dengan lancar dan tanpa kendala teknis berarti. Kegiatan penting yang menjadi tolok ukur evaluasi mutu sistem pendidikan ini digelar selama dua hari penuh, yakni sejak Senin hingga Selasa, 29 hingga 30 September 2025, dan mendapat pemantauan ketat dari Koordinator Wilayah Kecamatan Dinas Pendidikan (Korwilcam Dindik) setempat.


Pelaksanaan ANBK Gelombang Ketiga tersebut merupakan tahap krusial bagi sejumlah sekolah yang tidak dapat menyelenggarakan asesmen pada jadwal awal karena pertimbangan teknis dan logistik. Adanya gelombang susulan ini memastikan bahwa seluruh satuan pendidikan di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk dievaluasi.


Asesmen Nasional (AN) sendiri bukan lagi ujian kelulusan, melainkan pemetaan mutu yang mengukur tiga komponen utama: Literasi Membaca, Numerasi, dan Survei Karakter, serta lingkungan belajar siswa. Oleh karena itu, kelancaran pelaksanaannya sangat ditekankan.


Lima sekolah dasar di Kecamatan Lumbir yang tercatat mengikuti ANBK pada gelombang ini antara lain adalah SDN 1 Karanggayam, SDN 2 Kedunggede, SDN 2 Parungkamal, SDN 4 Lumbir, dan SDN 1 Cingebul. Kelima sekolah tersebut menunjukkan kesiapan maksimal dalam hal infrastruktur dan pendampingan siswa.



Dalam rangka menjamin kelancaran jalannya asesmen, Korwilcam Dindik Lumbir, Yusep Kurniawan, S.Pd.SD., M.Pd., melakukan kunjungan monitoring secara intensif ke beberapa titik sekolah yang melaksanakan ANBK. Kegiatan monitoring ini berfokus pada kesiapan teknis dan protokol kesehatan.


Fokus utama dari pemantauan tersebut adalah mengecek ketersediaan perangkat keras, stabilitas jaringan internet, dan pasokan listrik, mengingat tantangan teknis seringkali menjadi kendala utama dalam pelaksanaan ANBK di daerah. Semua aspek tersebut dilaporkan berjalan optimal.


Para siswa yang terpilih sebagai sampel dalam asesmen tampak tenang dan fokus menyelesaikan sesi ujian di depan layar komputer. Mereka didampingi oleh pengawas yang bertugas menjaga tata tertib sekaligus memberikan penjelasan sederhana terkait petunjuk teknis.


Keberhasilan pelaksanaan tersebut tidak lepas dari kerja keras para kepala sekolah dan guru yang telah mempersiapkan siswa melalui simulasi dan gladi bersih beberapa minggu sebelumnya, menanamkan kepercayaan diri agar siswa tidak terbebani oleh proses asesmen.


Koordinator Wilayah Kecamatan Dinas Pendidikan Lumbir, Yusep Kurniawan, S.Pd.SD., M.Pd., mengungkapkan rasa puasnya setelah meninjau langsung beberapa lokasi pelaksanaan. Ia memastikan bahwa kendala teknis yang sempat dikhawatirkan tidak terjadi. 


"Alhamdulillah, hasil monitoring kami menunjukkan bahwa ANBK Gelombang Tiga di Lumbir berjalan sangat lancar. Tidak ada laporan kendala jaringan atau listrik yang mengganggu jalannya asesmen," ungkap Yusep.


Ia menjelaskan bahwa kegiatan monitoring yang dilakukan bertujuan ganda: memastikan kesiapan teknis dan menjaga psikologis siswa agar tetap nyaman. 



"Kami ingin memastikan semuanya sesuai prosedur, dan yang terpenting, anak-anak bisa mengerjakan tanpa tekanan berlebihan, mengingat hasil asesmen ini murni untuk pemetaan," tambahnya.


Yusep Kurniawan juga memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh sekolah yang terlibat. 


"Ini adalah bukti kerja keras dan komitmen kepala sekolah serta guru-guru dalam memastikan mutu pendidikan. Kami melihat kesiapan yang matang, mulai dari perangkat hingga pendampingan," tegasnya.


Sementara itu, salah satu kepala sekolah yang ikut dalam Gelombang Ketiga, Iwan Bayu Bimantoro, S.Pd., membenarkan suasana yang kondusif di sekolahnya (sebut saja di SDN 2 Kedunggede). 


“Sejak pagi, suasana sangat tenang. Siswa-siswi kami datang dengan semangat, dan kami sudah menyiapkan segala kebutuhan teknis jauh hari,” ujar Iwan.


Iwan Bayu Bimantoro menjelaskan langkah persiapan yang dilakukan sekolahnya. 


"Persiapan kami meliputi simulasi intensif untuk membiasakan siswa dengan platform ANBK, serta memastikan semua unit komputer dan server cadangan berfungsi. Kami tidak mau mengambil risiko ada kendala di hari-H," katanya.


Menurutnya, peran guru pendamping sangat vital. 


"Guru-guru fokus memotivasi, bukan mengajari. Kami hanya menanyakan jalannya kegiatan dan memastikan siswa nyaman. Ini bukan ujian, ini evaluasi, jadi siswa harus rileks," pungkasnya, menekankan perbedaan antara ANBK dan Ujian Nasional.


Keberhasilan pelaksanaan ini diharapkan dapat memberikan data yang akurat bagi Dinas Pendidikan untuk merumuskan kebijakan peningkatan mutu pendidikan di Kecamatan Lumbir pada masa yang akan datang.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama