IGTKI Berkolaborasi dengan Batik Omah Laweyan Solo Gelar “Gebyar Membatik” Nasional di Hari Batik, TK Pertiwi 1 Cingebul Jadi Pusat Kegiatan Kecamatan Lumbir



Lumbir - Info Banyumas. Hari Batik Nasional 2 Oktober 2025 menjadi momen istimewa bagi dunia pendidikan anak usia dini. Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) bekerja sama dengan Batik Omah Laweyan Solo sukses menggelar “Gebyar Membatik” berskala nasional secara serentak di seluruh Indonesia.


Kegiatan ini tak hanya sekadar lomba membatik, tetapi juga menjadi ajang menanamkan nilai budaya kepada generasi sejak dini. Untuk Kecamatan Lumbir, acara dipusatkan di TK Pertiwi 1 Cingebul dengan diikuti 13 peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh TK se-Kecamatan Lumbir.


Penilik TK Lumbir, Ibu Tuti, hadir langsung memberikan dukungan penuh terhadap acara tersebut. “Lomba ini bisa menggali seni anak-anak. Suatu ekspresi yang tercurah dari anak-anak dalam kain batik. Terimakasih kepada semuanya yang telah berkolaborasi bersama atas suksesnya kegiatan ini,” ungkapnya.


Selain menanamkan cinta budaya, tujuan utama kegiatan adalah mengembangkan kreativitas serta melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa. Gelaran ini diharapkan mampu mencatatkan rekor nasional di Museum Rekor Indonesia (MURI).


Uswatun Munawaroh, ketua IGTKI PGRI Lumbir  yg juga merupakan Kepala TK Pertiwi 01 Cingebul, dalam kesempatan itu, menyampaikan rasa syukurnya atas penyelenggaraan kegiatan. “Tentunya selain menambah warna dalam diri peserta didik, kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan lokal yaitu batik,” ucapnya.


Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa kegiatan ini mampu mengasah imajinasi dan kreativitas anak-anak, sehingga mereka lebih berani mengekspresikan diri melalui seni membatik. Semangat inilah yang diharapkan dapat berlanjut hingga ke tingkat kabupaten.




Peserta yang terlibat tampak antusias menunjukkan hasil karya mereka. Safanja, salah satu peserta didik, dengan polos menyampaikan rasa gembiranya. “Saya senang bisa belajar membatik. Seneng banget,” tuturnya sambil menunjukkan kain batiknya.


Kegiatan ini juga menjadi ruang kebersamaan antara anak, guru, dan orang tua. Para orang tua turut hadir memberikan dukungan moril kepada putra-putrinya yang mengikuti lomba.


Seorang wali murid menuturkan rasa bangganya terhadap kegiatan ini. “Sebagai orang tua tentunya kami sangat mendukung kegiatan ini. Menambah keterampilan anak-anak kami,” katanya dengan penuh semangat.


Acara yang berlangsung meriah ini memperlihatkan betapa batik bukan hanya sekadar kain, melainkan bagian dari jati diri bangsa yang diwariskan sejak dini. Anak-anak tampak larut dalam proses kreatif membatik dengan berbagai pola dan warna.


Lebih jauh, penyelenggara berharap kegiatan serentak ini mampu menjadi catatan sejarah, karena ribuan anak di seluruh Indonesia bersama-sama belajar membatik di Hari Batik Nasional 2025. Sebuah momentum yang menunjukkan betapa besar kepedulian bangsa terhadap budaya.


Di tingkat lokal, acara di TK Pertiwi 1 Cingebul berjalan lancar dengan suasana penuh kegembiraan. Semua pihak yang terlibat merasa bangga menjadi bagian dari peristiwa bersejarah ini.


“Harapannya, anak-anak yang mengikuti kegiatan ini bisa semakin percaya diri dan membawa hasilnya ke tingkat kabupaten, bahkan lebih tinggi lagi,” tutup Penilik TK Lumbir, Ibu Tuti, dengan penuh optimisme.


Kontributor: Kur Aisah

Baca juga: Ecoprint Pelestarian Budaya: SDN 2 Semedo Peringati Hari Batik Nasional dengan Kreativitas dan Aksi Peduli Lingkungan

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama