10 Kali Sekolah di Lumbir di Bobol Maling, Barang Elektronik menjadi sasaran Empuk



LUMBIR, INFO BANYUMAS –Keamanan fasilitas pendidikan di wilayah Kecamatan Lumbir kini berada di titik genting setelah serangkaian aksi pencurian masif. Kasus terbaru yang terjadi di SDN 2 Parungkamal pada Selasa, 23 September 2025, menambah daftar panjang kejadian yang meresahkan. Dalam kejadian terkini tersebut, para pelaku berhasil menggasak sebuah printer dan proyektor LCD, barang yang sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.


Aksi pencurian tersebut bukanlah kali pertama terjadi. Berdasarkan data yang dikumpulkan, tindak kriminal serupa telah menimpa sejumlah sekolah dasar negeri lain di Lumbir dalam kurun waktu yang relatif singkat. Para pelaku tampaknya menargetkan peralatan elektronik yang memiliki nilai jual tinggi.


Total sudah ada sepuluh sekolah yang menjadi sasaran, menimbulkan gelombang kekhawatiran di kalangan guru, staf, orang tua, dan murid. Kondisi ini secara langsung mengancam lancarnya proses pendidikan di wilayah tersebut.


Sejumlah sekolah yang menjadi korban, antara lain adalah SDN 2 Parungkamal, SDN 2 Lumbir, dan SDN 3 Lumbir. Tiga sekolah tersebut menjadi saksi bisu dari keberanian para pelaku yang menyatroni lingkungan sekolah di luar jam operasional.


Selain itu, dua sekolah di Desa Cingebul, yaitu SDN 3 Cingebul dan SDN 4 Cingebul, juga tak luput dari sasaran. Kejadian di dua lokasi ini menambah daftar panjang sekolah yang harus menanggung kerugian materiil.


Aksi kejahatan tersebut seolah bergerak secara sistematis dan merata di seluruh kecamatan. SDN 5 Lumbir dan SDN 6 Lumbir juga turut melaporkan kehilangan barang-barang penting yang sangat dibutuhkan untuk kegiatan belajar.


Tak hanya itu, SDN 1 Cidora bahkan menjadi korban berulang, menunjukkan pola aksi yang semakin berani. Situasi tersebut memicu pertanyaan serius tentang langkah-langkah pengamanan yang perlu ditingkatkan di lingkungan pendidikan.


Kerugian yang dialami tidak hanya sebatas materi. Hilangnya proyektor dan printer secara signifikan menghambat guru dalam menyampaikan materi secara visual, sementara dokumen administratif juga menjadi sulit diproses.


Dampak psikologis juga mulai dirasakan, di mana para tenaga pendidik dan siswa merasa cemas akan keamanan sekolah mereka. Rasa nyaman yang seharusnya menjadi bagian tak terpisahkan dari lingkungan belajar kini terganggu.


Kondisi darurat tersebut mendorong pihak-pihak terkait untuk segera mengambil tindakan. Pemerintah desa, kepolisian, dan dinas pendidikan diharapkan dapat berkoordinasi untuk menghentikan laju kejahatan yang merugikan masa depan generasi muda.


Menyanggapi serangkaian kejadian tersebut, Yusep Kurniawan, selaku Koordinator Wilayah Kecamatan Dinas Pendidikan (Korwilcam Dindik) Lumbir, angkat bicara. Ia membenarkan bahwa kejadian ini telah menjadi isu serius di wilayahnya.


Yusep Kurniawan, selaku Korwilcam Dindik Lumbir menegaskan, 


“kurang lebih 10 kejadian pencurian di sekolah di wilayah kecamatan Lumbir dalam kurun waktu Juli 2024 - September 2025.”


Pernyataan dari Yusep tersebut mengonfirmasi skala dan frekuensi kejahatan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Angka yang disebutkan menjadi bukti nyata betapa rentannya fasilitas pendidikan di sana.


Menurutnya, pihak dinas telah berkoordinasi dengan para kepala sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan. Upaya tersebut diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang.

BACA JUGA : 
Maling !! SDN 2 Parungkamal Menjadi Sasaran Pencurian

“Kejadian terakhir di SDN 2 Parungkamal ini sangat memprihatinkan, barang yang dicuri adalah printer dan LCD proyektor,” tambah Yusep, tekanan kerugian yang dialami sekolah. Barang-barang ini, imbuhnya, sangat penting untuk mendukung pengajaran modern yang berbasis teknologi.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama